Powered by Blogger.
Friday 30 March 2012

Foto HOT Artis Film Porno Sunny Leonny Yang Sexy

18thnplus | Foto HOT Artis Film Porno Sunny Leonny Yang Sexy - Inilah Foto HOT Artis Film Porno Sunny Leonny Yang Sexy. Anda kenal bukan siapa Sunny Leonny, Dia adalah Artis Film Porno Asli India. Silahkan deh dinikmati Foto HOT Artis Film Porno Sunny Leony Yang Sexy di bawah ini





Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT
Thursday 29 March 2012

[Cerita Dewasa] Tergoda Tante Mona

18thnplus | Cerita Dewasa - Tergoda Tante Mona | Sebut saja namaku Setio, usiaku 32 tahun, sudah empat tahun perkawinanku tapi seorang anak belum kami dapatkan. Karena cintaku pada istriku, tidak ada niat untukku berselingkuh, tapi sejak perkenalanku dengan wanita itu, aku tergoda untuk selingkuh. Perkenalanku dengan wanita itu berawal 2 tahun yang lalu, saat kakak istriku mau menikah, kami mengunjungi rumah calon mempelai wanita untuk melamar, aku melihat seorang wanita berumur kira-kira 40 tahunan yang kutahu dia adalah istri dari pamannya calon pengantin wanita, dan kutahu kemudian namanya Tante Mona, karena kami sama-sama panitia perkawinan iparku.

5990854_image005.jpg Awalnya kuanggap biasa perkenalan ini, tetapi pada waktu hari perkawinan iparku, aku terpana melihat kecantikan Tante Mona yang memakai baju kebaya bordiran, sehingga lekuk tubuh dan bentuk payudaranya terbayang ditutupi kemben (pakaian kain Jawa) hitam yang membuatku ingin sekali melirik kemana perginya Tante Mona dan membayangkannya di saat Tante Mona telanjang.

Setelah acara pernikahan itu selesai, otomatis kami jarang sekali bertemu, karena Tante Mona harus menemani suaminya yang tugas di Surabaya. Hampir satu tahun lamanya aku ingin melupakan dirinya, tetapi ketika iparku memiliki anak, aku bertemu lagi dengan Tante Mona pada waktu menengok bayi. Saat itu Tante Mona mengenakan baju dan jeans ketat, sehingga lekuk tubuhnya membayangi lagi pikiranku yang terbawa hingga kutidur.

Sebulan kemudian, ketika acara syukuran bayi iparku, tante Mona datang dengan suaminya dan ibunya Tante Mona yang duduk di kursi roda akibat sakit stroke yang katanya sudah 4 tahun diderita. Dan dari iparku, kuketahui Tante Mona sekarang satu bulan di Jakarta untuk menjaga ibunya dan satu minggu menemani suaminya di Surabaya.

Seminggu setelah itu, temanku datang ke rumah untuk menawarkan bisnis “MLM” berbasis food suplement yang dapat membuat beberapa penyakit sembuh. Langsung pikiranku tertuju kepada ibunya Tante Mona. Setelah dapat nomor telpon Tante Mona dari iparku, aku langsung menghubunginya. Setelah obrolan kami, Tante Mona setuju untuk mencobanya terlebih dahulu. Keesokan harinya, ketika aku mengantar obat itu, aku berharap bisa ketemu Tante Mona, tapi karena ibunya sedang anval, otomatis aku hanya bertemu pembantunya.

Satu minggu kemudian, tiba-tiba HP-ku berdering, sebenarnya aku malas menerimanya karena nomor yang tertera tidak kukenal, tapi dengan agak malas kuterima juga telpon itu yang rupanya dari Tante Mona.
“Dik.. Setio, ya..? Disini Tante Mona.”
“Eh.. iya Tante.. apa khabar..?”
“Wah.., Dik.. tante senang loh kayaknya obat yang adik kirim buat ibu bagus sekali, ibu sekarang sudah nggak pakai kursi roda lagi.. kalau begitu tante pesan lagi yach..? Kapan bisa kirim..?”
“Selamet deh Tante… eng.. kalau begitu besok siang deh.. Tante.. saya kirim ke rumah..!”
“Ya.. sudah.. sampai besok yach..!”

Keesokannya, pukul 11:00 aku ke rumah Tante Mona. Ketika sampai, aku disuruh menunggu oleh pembantunya di ruangan yang sepertinya ruang perpustakaan. Tidak lama kemudian Tante Mona muncul dari pintu yang lain dari tempat kumasuk ruangan itu. Saat itu Tante Mona mengenakan baju model jubah mandi yang panjang dengan tali di pinggangnya, dan mempersilakan aku duduk di sofa yang dia pun ikut duduk, sehingga kami berhadapan. Ketika dia duduk, satu kakinya disilangkan ke kaki yang lain, sehingga betisnya yang bunting padi dan putih bersih terlihat olehku, membuat pikiran kotorku kepada Tante Mona muncul lagi.

Kami mengobrol panjang lebar, Tante Mona menanyakan hal tentang perkawinanku yang sudah 4 tahun tetapi belum dikaruniai keturunan, sedangkan dia menceritakan bahwa sebenarnya Tante Mona menikah disaat suaminya telah mempunyai anak yang sekarang sudah kuliah. Setelah hampir satu jam kami mengobrol, Tante Mona mengatakan padaku bahwa ia senang kalau ibunya sudah agak membaik.
“Oh.. ya berapa nih harga obatnya..?”
“Ah.. sudah Tante, nggak usah, gratis kok, tujuan saya khan yang penting Ibu bisa baik.”
“Ah.. nggak lah Dik, Tante ambil dulu yach uangnya di kamar.”

Tante Mona berdiri dan masuk ke pintu tempat tadi dia datang, tapi pintu itu dibiarkannya terbuka, sehingga kulihat kalau kamar di sebelah ruang kududuk adalah kamar tidur Tante Mona. Dari dalam dia teriak ke arahku menanyakan harganya sambil memanggilku.
“Dik.. Setio, berapa sih harganya..? Kamu sini deh..!”
Dengan agak ragu karena perasaanku tidak enak masuk kamar orang lain, kuhampiri juga Tante Mona.

Begitu sampai di pintu, aku seperti melihat suatu mukjizat, dan tiba-tiba perasaanku terhadap Tante Mona yang pernah ada dalam pikiranku muncul. Tante Mona berdiri di samping tempat tidurnya dengan jubah yang dipakainya telah tergeletak di bawah kakinya. Aku melihat tanpa berkedip tubuh Tante Mona yang sedang berdiri telanjang dada dan pangkal pahanya tertutup celana dalam berwarna pink memperlihatkan sekumpulan bulu hitam di tengah-tengahnya.
“Dik, kalau kamu nggak mau dibayar sama uang, sama nafsu Tante Mona aja yach..? Kamu mau khan..?”
“E.. e.. eng.. bb… boleh deh Tante..!”

Tiba-tiba kali ini aku bisa melihat Tante Mona yang setengah bugil dan memohon kepadaku untuk melayani nafsunya, kuhampiri dia sambil menutup pintu. Bentuk tubuh Tante Mona sungguh indah di mataku, kulitnya putih bersih, payudara yang berukuran 36B berdiri dengan tegaknya seakan menantangku, lekukan paha dan kaki jenjangnya yang indah dan betisnya yang bunting padi, persis bentuk tubuhnya penyanyi Jennifer Lopez. Aku seakan tidak bisa menelan ludahku karena Tante Mona sekarang tepat berdiri di depanku.

“Dik.. Setio, layani Tante yach..! Soalnya sudah dua bulan Tante tidak dijamah Om..”
“Iya.. Tante, ta.. tapi.. kalau anak-anak Tante datang gimana..?”
“Anak-anak kalau pulang jam 5:00 sore, lagi itu kan anak-anaknya Om.”
“Ok.. deh Tante, Tante tau nggak, kalau hal ini sudah saya impikan sejak pernikahan Desi, soalnya Tante seksi banget sih waktu itu.”
“Sekarang.. sudah nggak seksi dong..?”
“Oh… masih.. apa lagi sekarang, Tante kelihatan lebih seksi.”

Bibir tipisnya mencium bibirku dengan hangat, sesekali lidahnya dimainkan di mulutku, aku pun membalasnya dengan lidahku. Tangan lembutnya mulai melepaskan dasi dan bajuku hingga kami sudah telanjang bagian atasnya. Dada bidangku mulai diciumi dengan nafsunya, sementara lehernya dan pundaknya kuciumi. Wangi tubuhnya membuat nafsuku juga meningkat, sehingga batangku mulai mengeras mendesak celana dalamku. Tangannya mengelus celanaku di bagian batangku yang sudah mengeras, sedangkan aku mulai memainkan mulutku di payudaranya yang terbungkus kulit putih bersih, putingnya yang putih kemerahan sudah jadi bulan-bulanan lidah dan gigiku, kugigit dan kusedot, sehingga Tante Mona mengelinjang dan makin keras tangannya mencengkram batangku.

Celana panjangku mulai dibuka dengan tangan kirinya, lalu celana dalamku ditarik turun sehingga batangku sudah dipegang tangan halusnya dan mulai mengocok batangku.
“Dik… batangmu besar sekali yach..? Kalau punya Om paling setengahnya aja, berapa sih besarnya..?”
“Kalau panjangnya 20 cm, kalau diameternya 4 cm.”
“Wah.. gede banget yach… pasti Tante puas deh.., boleh Tante isap nggak..”
Aku hanya mengangguk, Tante mona langsung jongkok di hadapanku, batangku dipegangnya lalu dimainkan lidahnya pada kepala batangku, membuatku agak gelisah keenakan. Batangku yang besar berusaha dimasukkan ke dalam mulut mungilnya, tetapi tidak bisa, akhirnya kepala batangku digigit mulut mungilnya.

Kira-kira 15 menit, dia berdiri setelah kelelahan mengulum batangku, lalu dia merebahkan dirinya di sisi tempat tidur. Kali ini aku yang jongkok tepat di sisi kedua kakinya, tangan kananku melepaskan celana dalam pinknya, saat itu juga aroma wangi langsung bertebaran di ruangan yang rupanya aroma itu adalah aroma dari vagina Tante Mona yang bentuknya sangat indah ditutupi bulu-bulu halus di sekitar liang vaginanya.
“Ah.. Tante Mon.. vagina Tante harum sekali, boleh saya jilatin..?”
“Ah.. jangan Dik… kamu nggak jijik, soalnya si Om nggak pernah menjilatinya.”
“Wah.. payah si Om… vagina itu paling enak kalau dijilatin, mau yach.. Tante… enak.. kok..!”
“Iya deh… kalau kamu nggak jijik.”

Paha putihnya sudah kuusap lembut dengan tangan kiriku, sementara jari tengah tangan kananku mulai menjamah liang vaginanya.
Kulihat Tante Mona melirik ke arahku sambil berkata, “Dik… jilatnya yang enak yah..!”
Aku hanya mengangguk sambil mulai kutempelkan lidahku pada liang vaginanya yang rupanya selain wangi rasanya pun agak manis, membuatku semakin bernafsu untuk menjilatinya, sementara kulirik Tante Mona sedang merasakan geli-geli keenakan.
“Ah… ah… ssh.. argh… iya.. yach.. Dik.. enak deh rasanya.. wah kalau gini.. besok-besok mainnya sama Dik Setio aja deh… sama Om… ntar-ntar deh.. abis… enak.. banget.. sih.. Dik Setio mau khan..? Ah.. argh..!”

5990857_image003.jpg Aku tidak menjawab karena lidahku sudah menemukan biji klitoris yang rasanya lebih manis lagi dari liangnya, sehingga makin cepat kujilati. Rasa manisnya seakan-akan tidak pernah hilang. Tante Mona semakin menggelinjang tidak karuan, sementara tangannya menekan kepalaku yang seakan dia tidak mau kalau kulepaskan lidahku dari biji klitorisnya. Hampir 30 menit klitoris manis itu kujilati ketika tiba-tiba tubuh Tante Mona mengejang-ngejang, dan dari klitoris itu mengalir deras cairan putih bersih, kental dan rasanya lebih manis dari biji klitoris, sehingga dengan cepat kutangkap dengan lidahku, lalu kutelan cairan itu sampai habis. Tante Mona pun mendesah dan langsung tubuhnya lemas.

“Argh.. argh… agh.. ssh… sshh.. eeegh.. eegh.. Dik.. Setio.. enak… buangget.. deh.. kamu.. pintar… membuat.. Tante.. keluar.. yang belum pernah Tante.. keluarin dengan cara begini… kamu.. hebat deh, agh.. agh..!”
Kuubah posisi Tante Mona, kali ini kakinya terjuntai ke bawah, lalu kuposisikan batangku tepat di liang kemaluannya yang masih agak basah. Dengan jariku, kurenggangkan liang vaginanya, lalu dengan sedikit hentakan, batang kejantananku kudorong masuk, tapi agaknya vagina itu masih agak sempit, mungkin karena batangku yang besar. Kucoba lagi hingga 5 kali tapi belum bisa masuk.

“Tante… Vagina Tante.. sempit.. yach.. padahal saya sudah tekan berkali-kali..”
“Iya.. dik… mungkin karena belum pernah melahirkan.. yach.. tapi tekan.. aja terus… biar batang adik.. masuk.. nggak apa-apa kok.. kalau sampai vagina saya robek…”
Kucoba lagi batangku kutekan ke dalam vagina Tante Mona. Akhirnya setelah 15 kali, Tante Mona menjerit keenakan, masuklah batang kejantananku yang super besar itu merobek liang kewanitaannya.

“Ooowww… argh.. argh.. gila… hegk.. hegk.. gede… banget.. sich.. Dik batangmu rasanya nembus ke perut Tante nich… tapi.. enak.. banget dech.. trus.. Dik.. trus.. tekannya.. argh.. argh..!” desahnya tidak menentu.
Kulihat Tante Mona berceracau sambil dengan perutnya berusaha menahan batangku yang masuk lubang kenikmatannya. Kutekan keluar masuk batangku pada vaginanya berkali-kali, tangannya memegang perutku berusaha menahan tekanan batangku pada vaginanya. Tanganku mulai meremas-remas payudaranya, kupelintir putingnya dengan jariku.

Hampir satu jam Tante Mona melawan permainanku. Tiba-tiba tubuh Tante mona menggelinjang dengan hebatnya, kakinya disepak-sepak seperti pemain bola dan keluarlah cairan dari vaginanya yang membasahi batangku yang masih terjepit di liang senggamanya. Cairan itu terus mengalir, sehingga meluber keluar membuat pahaku dan pahanya basah, tetapi aku belum merasakan apa-apa. Yang kukagetkan adalah ketika kulirik cairan yang mambasahi paha kami ada tetesan darahnya, aku berpikir bahwa selama ini Tante Mona pasti masih perawan walau sudah berkali-kali main dengan suaminya.

Kulihat tubuh Tante langsung tergolek loyo, “Argh.. arghh.. ssh.. aaawww.. oohhh.. Dik Setio… kamu.. e.. emang.. hebat..! Batangmu… yahud. Aku benar-benar puas.. aku.. sudah.. keluar. Besok.. besok.. aku hanya.. mau… memekku.. dihujam.. punyamu.. saja. Ah.. arghh.. ah.. ah.. ah.. ah..!”
Badan Tante mona langsung kuputar hingga kali ini dia tengkurap, pantatnya yang dibungkus kulitnya yang putih bersih dengan bentuk yang padat dan sexy, membuat nafsuku bertambah besar. Kuangkat sedikit pantatnya supaya agak menungging dan terlihatlah vagina yang tersembunyi di balik badannya. Aku agak menunduk sedikit, sehingga memudahkan lidahku memainkan liang kemaluannya untuk menjilati sisa-sisa cairan yang baru saja dikeluarkan oleh Tante mona. Cairan itu sangat manis rasanya sehingga langsung kuhisap habis.

Setelah cairan itu habis, kutempelkan lagi batang keperkasaanku pada liang senggamanya. Karena tadi Tante mona sudah orgasme, jadi liang kemaluannya sedikit lebih lebar dan memudahkanku dalam menekan batang kejantananku untuk masuk ke lubangnya Tante Mona.
“Jleb… bless.. jleb… bless… ah… ah.. sedapnya.. memek… Tante.. deh… ah..!”
Aku memasukkan batang kejantananku ke liang Tante Mona dengan berceracau, karena liang senggama Tante mona sangat sedap sekali rasanya. Sementara kulihat Tante Mona tidak bersuara apa-apa, karena dia sudah tertidur lemas. Batang kejantananku keluar masuk liangnya dengan lembut, sehingga aku pun menikmatinya. Hal itu berlangsung satu jam lamanya. Tiba-tiba Tante Mona terbangun dan dia mengatakan bahwa dia mau mencapai orgasme yang kedua kalinya, dan meneteslah cairan kental lagi dari liang kewanitaan Tante mona yang membasahi batang kemaluanku.

“Agh.. agh.. aaawww.. arghh.. sshh.. Dik.. Se.. Setio ka.. kamu memang… he.. hebat..! Tante sampai dua.. kali.. keluar.., tapi… kamu.. masih tegar… argh.. sshhh..!”
“Ah.. Tante… saya juga sudah.. mau keluar… saya.. mau… keluarin.. di luar.. Tante… agh..!”
“Jangan.. Dik Setio… keluarin.. aja.. di dalam… memek.. Tante…. Tante… mau.. coba… air.. mani… Dik… Setio. Siapa tahu nanti.. Tante bisa.. hamil.. Keluar di dalam… yach.. Dik..!”
Tante Mona merengek meminta untuk air maniku harus dikeluarkan di dalam vaginanya, sebenarnya aku agak bingung atas permintaannya, tetapi setelah kupikir, aku dan Tante menginginkan seorang keturunan. Akhirnya kulepas cairan maniku ke liang senggamanya dengan sedikit pengharapan.

“Crot… crot.. serr.. serrr.. agh… aghr.. agh.. Tante… Tante mona… memek Tante memang.. luar biasa… argh.. argh..!”
“Ahhh.. ahhh.. Dik… air mani.. kamu… hangat.. sekali.. ahhh… Tante.. jadi segar.. rasanya..!”
Cairanku dengan derasnya membasahi lubang kemaluan Tante Mona, sehingga agak meluber dan rupanya Tante Mona menyukai air maniku yang hangat. Akhirnya kami pun ambruk dan langsung tertidur berpelukan.

Aku terbangun dari tidurku ketika batangku sedang dihisap dan dijilat Tante mona untuk mengeringkan sisa air maniku, jam pun sudah menunjukkan waktu 4:30. Aku berpikir bahwa hampir 3 jam aku dan Tante mona berburu nafsu birahi.
“Dik Setio, terima kasih yach..! Tante Mona puasss deh sama permainan seks kamu… Kamu lebih hebat dari suami saya. Kapan kita bisa main lagi..? Tante udah pingin main lagi deh…”
“Iya Tante, besok pun juga boleh. Habis saya juga puas. Tante bisa mewujudkan mimpi saya selama ini, yaitu menikmati tubuh Tante Mona dan Tante luar biasa melayani saya hampir tiga jam. Wahh, Tante memang luar biasaa…”
“Iya.., kamu pun hebat, Dik Setio. Saya suka sekali ketika batangmu menghujam memek saya. Terlebih air mani kamu, hangggattt.. sekali. Besok kita bisa main lagi khan..?”
“Iya… sayangku. Sekarang kita bersih-bersih, nanti anak dan suamimu datang..!”
Kukecup bibir Tante Mona yang setelah itu kami membersihkan badan kami bersamaan. Di kamar mandi, Tante mona sekali lagi kusodok liang senggamanya sewaktu bershower ria.

Setelah itu, hampir setiap hari aku bertemu Tante Mona untuk memburu nafsu birahi lagi. Hingga sekarang sudah berlangsung 3 bulan lebih lamanya, dan yang agak menyejukkan hati kami berdua bahwa sejak sebulan lalu, Tante mona dinyatakan hamil.

TAMAT

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT

[Cerita Dewasa] ML sama Keponakan Pembantu

18thnplus | Cerita Dewass - ML sama Keponakan Pembantu | Kisah ini kembali terulang ketika keluarga gw membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Dian menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu gw dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini. Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini.

5965492_cewek_pamer_bikin_co.jpgAkhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini.
Didalam pikiran gw gak ada hal yang akan menarik perhatian gw kalau melihat keponakannya. “Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya.” Pikir gw dalam hati.
Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga gw sudah tidur lelap. Maka pelan pelan gw ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu.

Pelan pelan namun pasti gw buka pintu kamarnya, yang memang gw tahu mbak Dian gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Dian tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan. Bagaimanapun juga setiap gw liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw. Perlahan lahan gw usap permukaan vagina mbak Dian yang montok itu, sekali kali gw sisipin jari tengah gw tepat ditengah vaginanya dan gw gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Dian dari tidurnya yang lelap.

“mmmm....sssshh.....oooohh, Donn... kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Dian sama gw setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Dian gak mau kalah, tanpa diminta mbak Dian tahu apa yang gw paling suka.
Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan gw sudah mengeras dan menegang dari tadi.
Mbak Dian langsung mengenggam batang kejantanan gw yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.
Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan gw yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan gw yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir gw dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Dian pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Dian berikan sangat diluar perkiraan gw malam itu.

“Mbak....uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kont*l saya mbak.” Guyam gw yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.

Semakin ganas mbak Dian menghisap kont*l gw yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa gw ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kont*l gw terasa ingin keluar.

“Mbak... Donny mau keluar nih...” sambil gw tahan kont*l gw didalam mulutnya, akhirnya gw muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Dian yang berbibir tipis itu.
“Croot... croot... Ohhh... nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama mem*k mbak Dian. Namun kali ini mbak Dian tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma gw didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kont*l gw. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Dian menyapu seluruh batang kont*l gw yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw.

Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh gw yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.
“Donn... mem*k mbak blom dapet jatah... mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam mem*k mbak....” pinta mbak Dian sambil memelas. Mengharapkan agar gw mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.
“Tenang aja mbak... mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”

5965489_cewek_pamer_bikin_co.jpg Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Dian menambil posisi kepalanya tepat di atas kont*l gw, kembali mbak Dian menghisap hisap. Berharap keperkasaan gw bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kont*l gw itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.
Memang gw akuin kemahiran pembantu gw yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kont*l gw didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan gw kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.
Lalu gw juga gak mau lama lama seperti ini. Gw juga mau merasakan kembali kont*l gw ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.
Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Dian paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Dian mengenggam batang kont*l gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. kont*l gw di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan kont*l gw menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan kont*l gw seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak dian membuat gw nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kont*l gw yang terbenam didalam mem*knya.

“uh... Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget....” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kont*l gw ke dalam liang senggamanya.

“mem*k mbak Dian juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya... mem*k mbak di apain sih... kok enak banget.”

“Ih... mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama mem*k mbak sama kamu Donn....” sahut mbak Dian sambil mencubit pentil tetek gw.

“Donn... ooohh.... Donn.... mbak mmmmauu kluuuuaaarr... ooohh.” Ujar mbak Dian sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Dian ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Dian jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.
Lalu karena gw belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Dian mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kont*l gw dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang gw gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Dian dalam setiap sodokan demi sodokan yang gw hantam kedalam mem*knya itu.

“Donn.... kamu kuat banget Donn... aaah... uuuhhh... ssshhhh.... ooohhh...” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan gw dan mbak Dian.
“Truuuus... Donn... sodok trusss mem*k mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Dian yang memerintah semakin membuat darah muda gw semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat gw terangsang.
“Suka saya ent*t yah mbak... kont*l saya enak’kan... hhmmm.” Tanya gw memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
“hhhhhmmmm... suka....sssshhh... banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.
“Bilang kalau mbak Dian adalah budak seks Donny.” Perintah gw.
“Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu.... Ohhhh... nikmatnya kont*l kamu ini Donn.”

Semakin kencang kont*l gw ent*tin mem*knya mbak Dian. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Dian lecet lecet karena sodokan kont*l gw yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.
Merasa sebentar lagi akan keluar, maka gw balikkan posisi tubuh mbak Dian dibawah tanpa harus mengeluarkan kont*l yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. Gw peluk dia trus gw balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.
Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Dian dan kembali memompa mem*k mbak Dian. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok... plok...” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang gw hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kont*l gw seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang gw berikan. Maka erangan mbak Dian yang tertahan itu mengeras.

Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula gw rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. Gw tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. Gw pendam dalam dalam kont*l gw di dalam lubang senggamanya mbak Dian.

Tiba tiba rasa nikmat ini semakin.... ooohhh....ssshhhh...
Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT

[Cerita Dewasa] Memperkosa Santri Berpinggul Montok

18thnplus | Cerita Dewasa - Memperkosa Santri Berpinggul Montok | Ini cerita sewaktu Toni masih kuliah di Jogja dan tinggal di belakang sebuah pondok pesantren putri. Tubuh Safira ternungging di ranjang. Ia menangis tersedu-sedu. Lekuk pantatnya yang bulat montok tampak tercetak jelas beserta garis celana dalamnya di permukaan kain jubahnya yang tertarik kencang karena posisi menunggingnya itu. Bahkan karena tipisnya kain jubahnya, Toni bisa melihat dengan cukup jelas warna celana dalamnya yang terbayang. Warna merah muda. Bajingan itu meneguk air ludah menyaksikan keindahan pantat cewek asal Jepara itu.

5965495_cewek_pamer_bikin_co.jpgAmpuuun Maasss.. Jangan perkosa saya Huuh huuuuhhuuu..! ratap Safira memohon-mohon dengan wajah basah bersimbah air mata. Tapi tangisan dan ratapannya hanya semakin menambah nafsu birahi Toni.

Hehehe. Aku tidak akan memperkosamu, Manis. Cuma ingin tahu gimana rasanya memek perawan seorang santri kayak Safira, kata Toni sambil menyingkap jubah panjang birunya ke atas pinggulnya. Siswi kelas 2 madrasah Aliyah itu terpekik dan berusaha menutupi auratnya sebisa mungkin tapi sia-sia. Kini terpampanglah pantat putih montoknya yang terbungkus celana dalam pink yang tipis.
Ampuuun Masss, jangann lakukan ini padakuuuu, Mas Kasihan Maasss ia hanya bisa menangis. Tapi Toni masih bisa menahan nafsu. Dia tak mau terburu-buru menikmati hidangan lezat yang terhidang di depan manya itu. Toni ingin melakukan blowjob pada tubuh Safira dulu. Kedua tangannya meremas-remas kedua bongkahan bulat pantat santri montok itu.

Jari-jarinya menelusuri paha Safira yang putih mulus mengkilap, sampai akhirnya jari-jari itu menyentuh permukaan cdnya yang membukit. Gadis itu sedikit histeris ketika memek mungilnya yang tembam itu tersentuh oleh jemari lelaki. Toni menggosok-gosok dan meremas dengan gemas memek itu
Arrrgggghhhhkkkhh!!!! Oooukkkhhhh.Massss! Arrgghhttt.. henttikaaaan! Henttikkann Masss! Toloooong hentikaaan Masss Jangaaan Aaarrrggghhh.! Suaranya bergetar, dan tubuh menggeliat-geliat liar. Tak lama kemudian Toni merasakan celana dalam gadis berjilbab lebar itu mulai basah oleh cairan memeknya yang keluar. Itu adalah tanda santri juara MTQ tersebut mulai terangsang oleh blowjob pada memeknya.

Sudaaah, sudaaah Masss Aaaakkhhhhh Safiraa tidaaak mauuu Safira memohon-mohon dengan air mata bercucuran deras di antara rasa nikmat yang melanda kemaluannya.
Tempik gadis berjilbab itu seperti kue apem, mungil tapi tembam membukit dengan lekuk yang masih berbentuk segaris. Begitu bersih dan mulus dengan bulu-bulu halus habis dicukur. Safira memang selalu rajin dan telaten merawat auratnya yang paling berharga itu sehingga tak heran jika Toni merasakan memek itu begitu wangi karena rajin dibersihkan dengan sirih.

Safira menangis tersedu-sedu sangat malu. Karena itulah pertama kali vaginanya dilihat oleh seorang lelaki. Jangankan vagina, betisnya pun tak pernah dilihat orang karena selalu tertutup rapat oleh jubah panjang. Kini Safira merasa begitu terhina, habis sudah dirinya. Habislah sudah kehormatannya sebagai seorang santri santun nan sholehah. Memeknya bukan hanya telah dilihat, tetapi juga sedang digarap oleh orang. Dicicipi, dinikmati, direngut kenikmatan surgawinya.

Ia berusaha menghindar ketika lidah basah Toni menjilati alur pantat dan memeknya. Lidah itu mengkritik lubang anusnya yang mungil keriput, membuat nafas Safira tersengal-sengal. Tapi lidah itu begitu liar, mengulas dan menusuk-nusuk. Dengan tangan Toni melebarkan celah pantat indah Safira, agar lidahnya semakin leluasa menikmati lubang berak gadis itu.

Ooohh, jangaaan Safira tersedak ketika lidah Toni menyelinap ke dalam lubang anusnya. Tanpa rasa jijik sedikitpun, Toni terus menjilat bahkan kemudian menghisap-hisap lubang pembuangan Safira. Seolah-olah lubang berak gadis berjilbab itu makanan yang sangat lezat. Memang begitulah yang dirasakan Toni, lubang anus gadis itu baginya memang sungguh lezat dan gurih. Mengingat itulah pertama kalinya ia merasakan lubang dubur seorang gadis berjilbab. Santri lagi. Lubang anus Safira memang berbeda dengan lubang anus gadis-gadis lain yang pernah ia cicipi, baik aroma maupun rasanya. Rasanya manis-manis asem, sedangkan aroma yang dikeluarkannya sedikit legit dan lebih harum.

Puas dengan lubang dubur, kini lidah Toni menjalar ke bawah, ke alur memek Safira yang sudah terkuak basah. Semakin lama memek itu semakin basah, tak henti-hentinya mengeluarkan cairan legit nan sedap. Tergetar-getar tubuh Safira diperlakukan sedemikian rupa. Scruppp scrupppppppp terdengar bunyi tembik mungil Safira disedot dan terdengar pekik lolong tangisan Safira meminta ampun dan belas kasihan
.
Seluruh tubuhnya terasa mengejang, Safira berusaha bertahan tapi jebol. Rasanya seluruh cairan tubuhnya berkumpul di vaginanya. Tubuhnya mengejang kaku dan akhirnya kenikmatan surga dunia itu meledak dashyat. Dari dalam liang tempik, cairan bening kekuning-kuningan menyembur keluar dengan deras. Begitu banyak seolah tak mengalir tak habis-habisnya.
Sluuurrppp! Sluuurrrpp.. sluuuppp! Toni menghirup seluruh cairan orgasme Safira yang melekitkan keluar dengan amat rakus. Baru kali ini ia mencicipi cairan vagina perempuan yang begitu harum, lezat dan gurih. Ah, ternyata rasa cairan orgasme gadis berjilbab memang berbeda, simpulnya penuh kepuasan.

Ooohhh Masss jahaaat Huuuuhh huuuhhh..! tangis Safira terisak-isak setelah mengeluarkan orgasme pertamanya yang begitu dashyat hingga seluruh persendian tubuhnya lemas. Memek mungil namun tembam gadis itu tampak kemerah-merahan.
Gimana rasanya, Sayang? Enak kan? bisik Toni sambil menciumi pipi mulusnya yang basah oleh air mata.

Kau bajingan! jerit Safira dengan mata merah.
Hahaha. Aku memang bajingan, tapi aku barusan telah memberimu kenikmatan tawa Toni penuh kemenangan,Tapi itu belum apa-apa.. Aku akan membuatmu merasakan yang lebih nikmat lagi, memberimu pengalaman yang tak terlupakan..
Kini tubuh molek menggiurkan itu ditelentangkan di atas ranjang. Safira berusaha mempertahankan diri dengan mengatupkan kedua pahanya rapat-rapat dan menyilangkan kedua tangannya menutup buah dadanya yang kencang. Tapi apa dayanya menghadapi seorang lelaki yang sudah diamuk nafsu birahi. Toni merentangkan tangannya ke samping dengan kasar dan meremas sebelah buah dadanya. Safira merintih-rintih.

Dengan buas mulut Toni kemudian mengulum dan menghisap kedua puting susunya yang meruncing tegak dan masih berwarna pink.
Ooh, Masss suudaahh sudaaah MaassAarrrrggghh..!
Safira hanya bisa memohon-mohon belas kasihan dengan suara serak di antara isak tangisnya yang mengiba ketika Toni berusaha mengangkangkan kedua paha mulusnya lebar-lebar agar selangkangannya terbuka. Tapi lelaki itu sudah menempelkan ujung batang penisnya ke bibir vaginanya yang basah.

Ampuun Masss Huuuhhh jangaaaanSafira gak mau dikenthuuu, Masss.. Huuhuuuu! Safiraa gaaak mauuu!!! tangisnya tersedu-sedu ketika kedua pahanya yang terkangkang lebar membuat lipatan memeknya terkuak, Jangaaaan jangaaan.. Ooh, jangaan!
Aaaaaaarrrrggggkkhhhhhhhhh Jangaan Maasssssssss!!! jerit Safira histeris ketika merasakan sesuatu benda tumpul yang hangat perlahan menyeruak masuk ke bibir vaginanya.
Liang memek gadis itu berkedut-kedut menjepit erat batang penis Toni yang besar nan panjang, seperti menyedot-nyedot. Belum pernah rasanya ia mendapatkan liang memek senikmat ini.

Aaarrkkhhh! Aaaarrkkhhh teriak Safira melengking setiap kali Toni menghentakkan pinggulnya menghujamkan batang kontol sedalam-dalam ke dalam liang tempiknya yang sempit. Namun setelah beberapa lama Oohhhh kentthuuu! Oohh kentthuuu! Aaarrrkkhhhh!! erang Safira dengan suara yang tiba-tiba berubah sangat manja. Kedua tangannya yang halus mencengkram pundak Toni, sementara kedua pahanya yang mulus menjepit kuat pinggang pemerkosanya. Wajahnya yang berjilbab lebar terdongak ke atas dengan kedua mata indahnya yang tampak merem-melek, sementara dari mulutnya yang mungil basah terdengar desisan, rintihan, desahan, erangan nikmat tiada henti.
Oooohhhh Sudaaahh Suddaaaah. Ohhhh, eenaaakk, oohh enaaakk Massss Ampuuuunn ohh ampun gadis ABG berjilbab itu mengerang-erang hebat merasakan nikmatnya sensasi diperkosa orang. Setiap hujaman kontol Toni ke liang memeknya, disambut gadis berjilbab yang santun dan sholehah itu dengan hentakan pinggul indahnya ke atas.

Sambil menangis, Safira naik ke atas tubuhku. Tubuhnya yang putih montok tampak begitu indah oleh keringat yang mengkilap. Pelan-pelan santri alim itu berjongkok di batang kontolku yang sudah mengacung tegang. Ia mendesis ketika ujung kontolku yang bulat menyentuk permukaan vaginanya yang basah kuyup. Dengan air mata bercucuran deras, ia lalu membuka kedua paha mulusnya lebar-lebar hingga selangkangannya terkangkang memamerkan memek indahnya yang telah kuperawani. Jari-jemarinya yang lembut gemetar ketika meraih kontolku, mengenggamnya lalu menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah terkuak merah basah.

Perlahan tapi pasti batang kejantananku itu ditempelkannya tepat-tepat di bibir lubang memeknya yang nikmat tersebut lalu ditekannya ke dalam. Bersamaan dengan itu ia menurunkan pantatnya semok Hingga: Bleesss bleeesss!! Batang kontolku langsung terbenam ke dalam liang senggama gadis berjilbab itu sampai setengah.
Oooh, Tuhan nikmatnya! Liang basah yang baru pecah perawan itu terasa sempit sekali. Wajah cantik berjilbab putih yang basah oleh air mata itu tampak mengernyit menahan sakit. Kedua tangan Toni mencengkram pinggulnya erat-erat, lalu menghentakkan kontol ke atas.
Uugh! keluhnya tertahan ketika seluruh batang kejantanan Toni melesat masuk ke dalam liang senggamanya. Air mata kembali meleleh di sudut matanya. Indah sekali melihat wajah cantik dan manis yang masih mengenakan kerudung itu begitu mengibakan. Seumur hidup tak pernah Toni bayangkan pemandangan seindah ini, di mana seorang gadis, seorang santri alim dan santun yang begitu cantik dan manis telanjang bulat dengan tubuh molek berkilau oleh keringat dan jilbab lebar masih terpasang di kepala duduk di atas tubuhnya dengan kontol besar nan panjangnya tertancap di liang vaginasi gadis.

Ooohhhh ooohhhharrrrkkhhhh mauuu nyamppeeee Firaaaaa mauuuu nyamppeeeee, Maasss!!! Aaaaaaaaarrrrrkkhhhhhh!!!! gadis berjilbab itu menggerakkan pinggul moleknya sejadi-jadinya, menggoyangkan pantat bulatnya semakin cepat dan menghempaskan pinggulnya sekuat-kuatnya. Sehingga batang kontol Toni bak sepotong kayu menghujam-hujam liang senggamanya dengan keras dan deras.

Tak perlu lama Sepasang mata gadis dengan jilbab putih yang masih terpasang rapi di kepalanya itu mendelik ke atas. Wajahnya merah padam, dan mulutnya ternganga lebar. Indah sekali menyaksikan ekspresi wajahnya yang berjilbab itu merah padam menahan kenikmatan tak terlukiskan di puncak senggama.

Aaaaarrrkkkkhhhh keluaaarrrr.! Akuuuuuuu keeeluuuuuuaaaaarrrrrr. Arrrggghkkkhh nikmmaaaattttt.!!! Raungnya histeris dan menggerakan pinggul menjadi-jadi. Toni merasakan batang kontolnya laksana dimasukkan dalam mesin penggiring. Dan seeeerrrr seeeerrrseeerrr cairan vagina Safira muncrat deras membasahi batang kontolnya. Terasa hangat dan lengket.

Hampir magrib persetubuhan nikmat itu baru berakhir. Toni membantu gadis itu memakai kembali bra dan celana dalam serta jubah panjangnya. Agak terkangkang-kangkang Safira berjalan pulang ke asramanya. Kegadisannya hilang sudah, hatinya hancur berkeping-keping tapi harus diakui juga kalau ia telah mendapatkan kenikmatan yang luarbiasa selama diperkosa tiga jam lebih oleh pemuda begundal itu.

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT

Foto HOT SPG Lagi Bugil di Kamar

18thnplus | Foto HOT SPG Lagi Bugil di Kamar - Inilah Foto HOT SPG Lagi Bugil di Kamar. Biasa kalao sendirian di kamar bisa bebas. Ngapain saja terserah. Demikian juga SPG ini kalao sendirian. Bebas, termasuk BerBUGIL ria. Silahkan deh lihat Foto HOT SPG Lagi Bugil di Kamar ini. Klik Gambarnya Untuk Memperbesar.


6085077_cewek_seks1.jpg 6085078_cewek_seks2.jpg 6085079_cewek_seks3.jpg 6085080_cewek_seks4.jpg 6085081_cewek_seks5.jpg 6085082_cewek_seks6.jpg 6085083_cewek_seks7.jpg 6085084_cewek_seks8.jpg 6085085_cewek_seks9.jpg

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT

[Cerita Dewasa] Sahabat Pacarku

18thnplus | Cerita Dewasa - Sahabat Pacarku | Aku bernama Tommy, seorang Suplier bidang komputer, lulusan sekolah komputer terkenal di kota S**** (edited). Ketika aku masih kuliah dulu, aku berkenalan dengan seorang gadis, namanya Diah. Rupanya Diah saat itu masih sekolah di sebuah akademi perawat. Singkatnya, kami mulai pacaran sejak satu tahun yang lalu. Pacaran kami tergolong seru, dapat dikatakan menjurus nudies alias pornografi, tetapi itu tidak kuceritakan (off the record.. hehehe).


6085355_sexyandbeauty_5.jpg Pacarku itu tinggal di asrama perawat bersama teman satu pendidikannya. Wah.. mulus-mulus tubuh mereka semua, maklum sekolah perawat, jadi body-nya mungkin juga dirawat. Yang jadi pikiranku sekarang ini adalah sahabat dari pacarku itu. Begini ceritanya, pacarku kan punya sahabat, namanya Wulan, orangnya cantik juga sih. Ketika Diah pulang kampung ke Jawa Tengah, si Wulan datang ke tempat kostku. Seperti biasa, Wulan sudah terbiasa dengan keadaan kamarku yang seperti selesai perang, berantakan sekali, hehehehe. Berhubung dia itu sahabat dari pacarku, jadi kusambut dengan ramah.

Kami bercerita panjang lebar sambil duduk di atas kasur. Seperti seorang sahabat, kami saling bercanda. Suatu ketika, Wulan terdiam termenung. Aku heran, kutanyakan mengapa dia tiba-tiba terdiam seperti bersedih. Wulan dengan perlahan sekali bercerita bahwa jika dia selesai dalam pendidikan perawatnya ini, dia akan dinikahkan oleh seorang yang belum sama sekali dikenalnya. Melihat dia mulai menangis, aku berusaha menghiburnya dan berkata bijaksana. Tetapi malah membuat dia lebih keras menangis.

Perlahan dia berkata, "Tom, sebenarnya saya sayang kamu.."
Wulan tertunduk, "Maafkan saya Tom.." lanjutnya.
Aduh, aku bingung harus menjawab bagaimana. Sementara aku terdiam, Wulan memelukku. Tubuhnya yang harum dan kulitnya yang halus menyengat isi kepalaku. Aku berusaha tetap tenang dan mengingat bahwa dia ini sahabat dari pacarku. Tetapi "Mr Happy", julukan "adik" kecilku ini (kadang-kadang besar juga sih) tidak mau tahu, menggeliat dan mulai mengeras di dalam celanaku. Apalagi benda empuk di dada Wulan menghimpit tubuhku. Bisa gawat nih, "Mr Happy" on line..! Gelisah dan segera ingin keluar dari sarangnya.Wulan semakin erat memelukku. Kucoba mencium dahinya perlahan. Dia diam saja. Cium pipinya, dia masih diam juga. Kucoba meraih bibirnya yang mungil dan mengulumnya, Wulan membalas perlahan. Wah, habis sudah iman yang kumiliki..! Kulumat bibirnya dengan ganas hingga dia gelagapan dan kewalahan. Ketika bibirku meluncur ke lehernya, Wulan merintih tertahan. Tanganku yang sigapdan terlatih tidak tinggal diam, mulai menyusup dari belakang t-shirt-nya, mengusap punggungnya yang halus dan mencari kaitan BH-nya. Lepas..! Mulai perlahan kuangkat t-shirt biru mudanya hinga terlepas berikut BH-nya, dan terlihatlah buah dadanya yang indah itu. Keadaan putingnya masih ranum sekali.

Setelah puas menjelajah daerah leher dengan diiringi rintihan lembut Wulan, mulutku mulai menelusuri gundukan lembut itu. Wulan melenguh lirih, tangannya mencoba menahan kepalaku, namun dia tidak menolaknya. Berputar diantara lereng buah dadanya, mulai mulutku mendaki mencariputingnya. Bersamaan desahan panjangnya, Wulan meremas rambut kepalaku ketika putingnya terkulum oleh bibirku dan mulai kujilati. Dengan nikmat sekali aku berpindah dari puting yang satu ke puting yang lainnya. Mulai mengeras juga ketika jariku turut mengurut-urutnya.

Perlahan tubuhnya kurebahkan di atas kasur dan tanganku mulai mengusap-usap pahanya yang mulus dan licin ke atas sambil mengangkat rok mininya. Masih dengan mulut di buah dadanya, tanganku telah mencapai pangkal pahanya. Perlahan kucoba merenggangkannya dengan jariku, dan mulai menyusupkan jariku diantara celana dalamnya. Hangat sekali..! Bunyi gemerisik perlahan terdengar ketika jari-jariku menyentuh rambut-rambut lembut di daerah tersebut dan mulai mencari lubang "Miss Pussy" (julukan kemaluannya).

Wulan merintih memelas sekali ketika jariku mengusap-usapnya perlahan dan teratur. Lembab danhangat serta sedikit lekat kurasakan dijariku. Kepalaku menggeser ke arah bawah pusarnya hingga kini berhadapan dengan celana dalamnya. Perlahan kutarik ke bawah dengan sedikit mengangkat pantatnya dan lepas juga. Kurenggangkan pahanya dan kedekatkan kepalaku. Tangan Wulan refleks berusaha menahanku.
"Jangan Tom..!" Wulan berusaha menarik kepalaku, tapi percuma saja sebab lidahku telah menjilati pangkal celah "Miss Pussy"-nya.
Wulan menggeliat-geliat tidak menentu. Namun tangannya tetap memegangi kepalaku yang ada di pangkal pahanya.

Lama-kelamaan, mungkin karena merasa nikmat atau geli atau entah apa, kini malah Wulan sedikit mendesakkan kepalaku di belantara rambut "Miss Pussy"-nya sambil merenggangkan pahanya agak lebar. Jilatanku semakin menjadi-jadi dan rintihan-rintihan Wulan semakin keras. Kini tangannya tidak menahanku lagi, hanya meremas-remas rambut kepalaku saja. Bahkan pinggulnya kini turut bergoyang lembut mengikuti tiap jilatanku pada bibir "Miss Pussy"-nya. Suaranya yang memelas dan tertahan semakin mengeraskan "Mr Happy"-ku, yang dari tadi tidak terurus sama sekali.

Sesaat kulepaskan pakaianku sendiri, "Mr Happy" melompat keluar dengan perkasanya, mengacung dengan urat-uratnya yang dahsyat. Aku merayap diantara tubuh Wulan yang telentang, kuhadapkan "Mr Happy" di wajahnya yang imut. Mata Wulan nanar melihat keperkasaannya. Kutuntuntangannya untuk memegangnya. Matanya terpejam ketika jari lentiknya menggenggam batang leher"Mr Happy"-ku. Kusorongkan perlahan kepala "Mr Happy" pada mulut mungilnya.
"Isap sayang.., coba diisap..!"
Bibir mungilnya terbuka perlahan mencoba mengulum kepala "Mr Happy". Kewalahan juga Wulan untuk menguasai besarnya kepala "Mr Happy"-ku yang sudah coklat kememerahan itu.
"Isap sekarang.." pintaku lembut.

Dengan mata masih terpejam, Wulan menghisapnya. Setiap hisapannya membuat urat-urat leher kemaluanku itu berdenyut. Kudorong agak dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Wulan gelagapan hingga air liurnya keluar dan menimbulkan suara berkecipak. Perlahan kumaju-mundurkan batang kemaluanku. Semakin lama semakin dalam. 2/3 dari batang kemaluanku kubenamkan dalam mulut mungilnya.

Lama kubiarkan Wulan menghisap-hisapnya. Pemandangan itu membuatku semakin bergairah saja. Bibirnya yang lembut bergesekan dengan kulit kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Ketika kucabut dari mulutnya, terlihat Wulan mencoba mengambil nafas dengan terengah-engah. Kusambar mulutnya yang mungil dengan mulutku. Agak lama kami saling mengulum, namun perlahan kembali kurenggangkan pahanya yang putih hingga terbuka lebar. Terlihat kembali "Miss Pussy"-nya yang kemerahan diantara kilauan rambut-rambut halusnya.

Kini kuarahkan "Mr Happy" di bibir "Miss Pussy" yang lembab berair. Kudesakkan sedikit hingga kepala "Mr Happy" ditelah habis oleh "Miss Pussy".
"Sakit ngga Tom..?" tanya Wulan disela rintihannya.
"Sedikit sayang.. hanya sedikit.." jawabku menghibur, sebab konsentrasiku berada pada acara utama yang akan kami lakukan.

Dengan satu dorongan mantap dariku dan diiringi rintihan kenikmatan yang keras, Wulan menerima seluruh panjang "Mr Happy"-ku. Wulan meremas rambut kepalaku dengan keras. Kupeluk tubuhnya yang berkeringat dan kurasakan getaran yang hebat padanya. Kubiarkan beberapa saat "Mr Happy" di dalam lumatan "Miss Pussy"-nya. Denyutan lembut namun kuat sangat terasa olehku pada tiap urat kemaluanku.
"Memang masih perawan si Wulan ini," pikirku.

Perlahan kutarik batang "Mr Happy"-ku. Gesekan nikmat ini membuat Wulan merintih dengan kepala mendongak ke atas. Giginya mengigit bibirnya sendiri, menahan sesuatu. Kubenamkan kembali batang kemaluanku ke dalam kehangatan kemaluannya. Wulan kembali mengeluarkan desisan menggairahkan. Semakin lama gesekan batang kemaluanku kupercepat, mencoba membuat Wulan semakin histeris dan menggumamkan kata-kata yang tidak jelas terdengar. Suara lengguhan Wulan yang menggairahkan dan dengusan nafas membara dariku, menimbulkan suara berkecipak diantara pangkal paha kami berdua. Gesekan Nikmat disertai hisapan berdenyut "Miss Pussy" milik Wulan yang hangat membuat batang "Mr Happy"-ku menggila. Bibirku yang bernafsu sesekali menghisap puting mungil buah dada Wulan yang menegang.

"Tom.. ach.. aku.." desis Wulan.
Aku sadar dia akan mencapai klimaksnya. Kemaluanku semakin ganas kubenamkan di liang kehangatannya. Dan.., pinggangku terasa bergetar keras, ada sesuatu yang hendak terlontar. Entah bagaimana aku semakin menggila, hingga pinggang Wulan terguncang-guncang hebat.

Dengan buah dada Wulan yang terayun-ayun disetiap desakan kemaluanku pada "Miss Pussy"-nya, Wulan memekik dengan mata setengah terbuka. Nafas kami semakin memburu. Dan akhirnya, Wulan memekik panjang sambil memeluk pinggangku, hingga "Mr Happy" amblas sedalam-dalamnya. Disertai muntahan "Lava" dari mulut "Mr Happy"-ku, kami mengejang beberapa saat hingga akhirnya aku mendarat di atas tubuh Wulan yang puting mungilnya masih mengeras.

Permainan kami sungguh pengalaman yang terindah buat kami berdua. Wulan merasakan kepuasan yang belum pernah dirasakannya seumur hidupnya bersamaku, setelah pemainan itu Wulan berkata kalau dia tidak menyesali perbuatannya dan keperawanannya memang pasrah ingin dia serahkan kepadaku. Tetapi akhirnya pengalaman itu hanya menjadi kenangan bagi kami berdua. Wulan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya di kotanya, sedangkan cintaku bersama Diah hilang karena perbedaan pandangan hidup. Hingga kini aku masih sendiri. Ditelan kesibukan dengan bisnis komputerku yang semakin lama semakin menyita waktuku.

TAMAT

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT

Foto Hot [BUGIL] Tante Nindi Yang Nakal Menggoda

18thnplus | Foto Hot [BUGIL] Tante Nindi Yang Nakal Menggoda - Tante Nindi (nama samaran) sungguh berani untuk berpose Bugil. Di bawah ini Foto Hot [BUGIL] Tante Nindi Yang Nakal Menggoda. Silahkan di nikmati.


Penasaran dengan Foto Hot [BUGIL] Tante Nindi Yang Nakal Menggoda? Silahkan deh gambar di bawah ini di klik. Biar besar, kan puas jadinya,

6000439_5130560.jpg 6000435_5130549.jpg 6000432_5130517.jpg 6000430_5130499.jpg 6000429_5130491.jpg 6000426_5125436.jpg 6000423_5125430.jpg 6000421_5121054.jpg 6000420_5121020.jpg 6000417_5121006.jpg 6000416_5120975.jpg 6000414_5120957.jpg 6000413_5120938.jpg 6000411_5120901.jpg 6000410_5120869.jpg 6000408_5120628.jpg 6000406_5120614.jpg 6000307_5120431.jpg 6000306_5120385.jpg 6000305_5120363.jpg 6000304_5120347.jpg 6000303_5115776.jpg 6000302_5115762.jpg 6000301_5115762.jpg 6000300_5115753.jpg 6000299_5115734.jpg 6000298_5115539.jpg 6000297_5115507.jpg 6000296_5115488.jpg 6000295_5115478.jpg 6000294_5115438.jpg 6000292_5115393.jpg 6000291_5110810.jpg 6000290_5109894.jpg 6000249_5104663.jpg 6000248_5104469.jpg 6000247_5104460.jpg 6000245_5099498.jpg 6000244_5099451.jpg 6000243_5049410.jpg 6000241_5104460.jpg

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT