Powered by Blogger.
Monday 23 April 2012

Cewek Jilbab Yang Baik Hati

18thnplus | Cewek Jilbab Yang Baik Hati - Inilah Cewek Jilbab Yang Baik Hati, karena dia berbaik hati untuk bergugil ria. Tidak percaya, lihat saja di bawah ini.




Itulah Cewek Jilbab Yang Baik Hati. Bisa menghibur kamu.
Thursday 19 April 2012

Foto Bugil Ayu Model Gadis Manis

18tahplus | Foto Bugil Ayu Model Gadis Manis - Namanya Ayu. Dia salah satu model bugil Situs Gadis Manis. Masih ABG, tapi pengalaman dalam Pose luar biasa. Silahkan di sedot saja yah... Semoga bisa menghibur anda sekalian...




Klik disini untuk lihat Foto Bugil Ayu Model Gadis Manis.FULL BUGIL

Itulah Foto Bugil Ayu Model Gadis Manis. Semoga terhibur. 18thnplus
Wednesday 18 April 2012

Foto Bugil Anggota Dewan Telanjang Beredar

18thnplus | Foto Bugil Anggota Dewan Telanjang Beredar - Inilah Foto Bugil Anggota Dewan Telanjang Beredar. Anggota Dewan ini yang membutuhkan kehangatan. Mungkin karena terlalu sibuk dalam rapat-rapat paripurna, tante ini merebahkan dirinya dengan telanjang. Memang tante ini terlalu penat di kursi dewan. Anggota dewan manusia juga kan. Juga butuh belaiyan dan kehangatan... mau kah dirimu menghangatkannya... hmmm sedot saja yah.







Itulah Foto Bugil Anggota Dewan Telanjang Beredar. 18thnplus.
Saturday 14 April 2012

Foto Hot [BUGIL] Angelina "LINA" Lee Bintang Film Porno Asal Indonesia

18thnplus | Foto Hot [BUGIL] Angelina "LINA" Lee Bintang Film Porno Asal Indonesia - Inilah Foto Hot [BUGIL] Angelina "LINA" Lee Bintang Film Porno Asal Indonesia.

Seorang bintang porno, Angelina Lee, saat ini sedang ngetop di Amerika Serikat. Kabarnya Angelina berasal dari Indonesia.

Dalam sebuah situs, Angelina Lee, wanita kelahiran 12 Maret 1984 berasal dari Makassar, Indonesia.

Namun belum ada data pasti apakah Angelina Lee benar-benar orang Indonesia, atau cuma sekadar hoax. Namun meliat wajahnya, wanita yang memiliki tahi lalat di antara alisnya itu, memang memiliki wajah khas Indonesia.

Angelina Lee memulai karir sebagai bintang film porno sejak 2007 hingga saat ini. Dari data yang diperoleh, Angelina Lee saat ini tinggal di Hawaii.

6619913_pornstar_indonesia_a.jpg 6619914_pornstar_indonesia_a.jpg 6619915_pornstar_indonesia_a.jpg 6619916_pornstar_indonesia_a.jpg 6619917_pornstar_indonesia_a.jpg 6619918_pornstar_indonesia_a.jpg 6619919_pornstar_indonesia_a.jpg 6619920_pornstar_indonesia_a.jpg 6619921_pornstar_indonesia_a.jpg 6619922_pornstar_indonesia_a.jpg 6619923_pornstar_indonesia_a.jpg

Itulah Foto Hot [BUGIL] Angelina "LINA" Lee Bintang Film Porno Asal Indonesia. 18thnplus.
Thursday 12 April 2012

[Cerita Dewasa] Tukar guling

18thnplus | [Cerita Dewasa] Tukar guling - Sesampainya di rumah setelah terbang sana terbang sini di beberapa kota masih di Pulau Jawa maupun di Pulau Kalimantan dan Sulawesi selama 7 minggu ini untuk urusan bisnis kayu dan hasil-hasil bumi lainnya, tubuhku mulai dilanda letih dan penat luar biasa. Namun secara psikologis justru sebaliknya, aku mulai dapat merasakan suasana rileks dan tentram. Merasa at home dan ingin selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Hal ini cukup membantu keseimbangan diriku sehingga tidak membuatku dilanda senewen.

Karena penerbangan yang kuambil adalah sore jam 6 dari Surabaya, maka masih sore pula sekitar jam 7.30 aku sudah mendarat dan lalu setengah jam kemudian dengan menggunakan jasa taksi aku sudah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi. Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu.

Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami tinggal 4 orang saja. Aku yang berusia 38, isteriku 31, pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44. Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku. Syukurlah selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami.

Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah. Setelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter.

Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget. Aku suka sekali dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku. Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula, rekorku pernah sampai 3 bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun belakangan ini yah begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya maupun kualitasnya.

Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat pekikan-pekikan kangen isteriku itu. Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku. Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas. Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5 menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar tidur kami berada.

Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku.

Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi mengangkangi seseorang. Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan. Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yang sedang berlangsung di depan mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suara-suara lenguhan tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual. Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari.

Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang menonton film-film bokep terpanas sekalipun. Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang pasti bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas. Kontolku mulai mengejang. Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya. Persis sama seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya memek isteriku yang dijadikan sasaran. Aku semakin ngaceng.

"Ohh.. Sshh..." suara desisan isteriku berulang-ulang.

Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.

"Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..".

Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Mr. Karmin pembantu priaku yang tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya. Belum sempat aku banyak berpikir kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu.

"Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh.."

Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku sendiri.

"Ahh..."

Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu. Tapi nampaknya Pak Karmin masih meneruskan aktivitasnya. Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan). Dimainkan jari-jarinya di liang memek isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin kencang kocokan jari Pak Karmin pada memek isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha isteriku kembali dibuat mabuk kepayang. Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Karmin sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana memek isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu.

Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan.

"Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..".

Pelan-pelan dipompanya memek isteriku dengan godam si Mr. Karmin. Mulai menggila kembali goyangan pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.

"Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh.."

Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu. Tangan Mr. Karmin tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak. Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging.

Gaya anjing rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah belakang. Konsistensi gerakan kontol yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin mengobarkan hasratku.

"Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa.."

Pompaan Mr. Karmin semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat.

"Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh.."

Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Karmin menyetubuhinya sambil berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang mengintip. Karena jengah atau bagaimana Mrs. Karmin merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan tergesa. Pembantuku adalah suami isteri.

"Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh.."
"Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu.."
"Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh"

Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan kenikmatan luar biasa. Mr. Karmin akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan perlahan sekali menutup pintunya. Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku senewen ingin menuntaskan hasratku.

Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Karmin sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan bingung dan resah. Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan hatinya. Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah.

"Sudah sering kejadianya Mbok?" tanyaku. Dia mengangguk.
"Maafkan isteriku yah"

Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.

"Ayo ke kamarmu Mbok."

Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit itu, kusuruh dia duduk di ranjang. Kupegang tangannya dan kuelus. Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung. Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini. Dia selalu memakai kebaya dan kain.

Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Tapi tidak terlalu menyengat. Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium dan kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian. Mulai kuusap lengannya. Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang sampai akhirnya kepalanya mulai bergoyang. Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Mulai melenguh. Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya.

"Ehhmm.. Eehhf.."

Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya.

"Ehh.. Ehhshs.."

Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya.

"Ehhss.. Ehhss.. Oohh..." tergolek kanan kiri kepalanya.

Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan lidahku.

"Oohh.. Paakk.. Oohh.."

Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami. Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya. Mengerinjal pantatnya.

"Esshh.. Ehhss.. Oohh..." desahnya berulang-ulang.

Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat wanita membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul

Dia dan menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlama-lama karena penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan memeknya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya.

"Oohh.. Paakk.. Ohh.."

Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini.

"Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass.."

Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya kujebloskan kontolku ke memeknya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa. Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam. Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Karmin ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.

"Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh."

Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami memeknya dari belakang. Kami bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi menjadi dog-style. Namun dia telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal. Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya memeknya yang rimbun itu.

"Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs..." begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak.

Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di dalam memeknya. Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar memeknya, punyaku juga demikian saking tidak tertampungya semprotan maniku.

Kubiarkan kontolku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya. Aku jilatin lagi leher dan pipinya sampai kontolku sudah lemas tak berdaya. Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang masih mengencang. Kujilat-jilat dan kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang sudah agak kusam itu.

****

Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Karmin terlebih dahulu untuk bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu. Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri.

Suatu kali Mr. Karmin memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi dia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau rame-rame begitu.

Tamat

Asiknya dan Nikmatnya Bercinta Rame-Rame [FOTO BUGIL]

18thnplus | Asiknya dan Nikmatnya Bercinta Rame-Rame [FOTO BUGIL] - Pesta Seks, Sex Party atau 3Some, Asik rasanya, seperti dalam Foto di bawah ini. Apalagi Ceweknya adalah Mahasiswi. Silahkan deh dinikmati Foto HOT BUGIL tentang Asiknya dan Nikmatnya Bercinta Rame-Rame [FOTO BUGIL]. Mahasiswi Bugil.





FOTO HOT Asiknya dan Nikmatnya Bercinta Rame-Rame [FOTO BUGIL]. 18thnplus.

[Cerita Dewasa] Skandal keluarga PRT

18thnplus | [Cerita Dewasa] Skandal keluarga PRT - Ketika anak saya berumur satu tahun saya pindah rumah. Rumah sendiri. Rasanya sudah cukup bekal mental kami untuk tinggal sendiri. Semua pelajaran tentang bagaimana berumah tangga yang kami terima dari ibu mertua tampaknya cukup. Juga soal seks tentunya:). Kami hanya sekali melakukannya, dan tak ada keinginan untuk menguanginya. Saya takut, seperti halnya kejadian saya dengan Mbak Maya dan Rosi. Tapi diam-diam saya geli sekaligus bangga terhadap diri saya. Benar-benar luar biasa. Empat perempuan dalam satu keluarga telah saya tiduri, dan rahasia itu terjaga dengan aman sampai kini, saat saya tuliskan kisah saya ini. Skandal yang menurut saya luar biasa.

Sesungguhnyalah petualangan seks saya sebenarnya belum berakhir. Skandal terus berlangsung di dalam rumah saya. Terus terang saya memang tidak punya cukup keberanian untuk melakukan perselingkuhan dengan perempuan lain di luar yang benar-benar saya kenal. Mungkin karena pada dasarnya saya suami yang "baik". Kedua, saya tidak memiliki daya tarik seksual (sex appeal) yang menonjol. Tinggi badan saya cuma 162 cm. Terlalu pendek untuk laki-laki. Kulit sawo matang, dan wajah biasa mesti tidak jelek. Tidak ada yang luar biasa. Jadi sangat jarang perempuan tertarik secara fisik kepada saya. Saya juga tidak agresif dalam bergaul, meskipun saya cukup humoris. Saya tak punya banyak teman wanita kecuali teman sekantor, dan beberapa teman maya (e-pal). Saya merasa sangat nyaman berteman dengan perempuan-perempuan di dunia maya. Lebih bebas. Baiklah, yang saya ceritakan ini mengenai perempuan pembantu saya.

Kami sering berganti-ganti pembantu. Paling lama mereka hanya bertahan satu tahun. Entah kenapa. Mungkin mereka tidak cocok dengan istri saya yang cenderung tak banyak omong sehingga terkesan galak. Mungkin juga malas mengasuh anak kecil. Entahlah. Justru pergantian-pergantian inilah yang membuka pintu perselingkuhan seks bagi saya. Yang pertama dengan seorang gadis bernama Sri. Usianya saat itu 16 tahun. Dia kami peroleh di sebuah penampungan PRT, semacam sebuah yayasan. Saat itu istri saya sedang memilih-milih sejumlah PRT yang ditawarkan pengelola. Saya menunggu di ruang tamu dengan anak saya. Anak saya terus bergerak-gerak. Maklum baru beberapa minggu bisa berjalan. Saat dia melihat mamanya anak saya berlari ke arahnya. Mamanya akan menangkap, tetapi keburu didahului seorang gadis. Salah seorang PRT. Gadis itu mengangkat anak saya menimangnya. Anak saya kelihatan senang. Saya dan istri saya tertegun.

Lalu saya lihat istri saya berbicara dengan gadis itu. Beberapa saat kemudian istri saya menghampiri saya.
"Gimana kalau dia saja?" tanyanya.
Saya bingung. Kalau melihat bagaimana gadis itu bersikap terhadap anak saya, rasanya dialah yang kami cari. Kami memang butuh PRT yang pintar mengasuh anak. Maklum saya dan istri pekerja, sehingga tanggung jawab anak sepenuhnya kami serahkan ke pembantu. Tetapi melihat fisik gadis itu, saya ragu. Rupanya istri saya tahu apa yang ada dalam benak saya. Anak kami masih dalam gendongan gadis itu. Gadis yang benar-benar tak layak menjadi PRT. Percayalah. Dia terlampau cantik sebagai PRT. Kulitnya putih bersih. Tinggi semampai, ramah, periang. Dan, waduh. Teteknya sangat besar.

Tidak. Saat ini saya sedang mencari pengasuh anak. Itu yang penting.
"Dia saja ya?" Istri saya mendesak. Saya bigung.
"Si Nisa lengket banget tuh."
Akhirnya gadis bernama Sri itu kami ambil. Inilah sebenarnya kekeliruan istri saya. Maaf, pembaca. Pembantu saya ini setingkat lebih cantik dibanding istri saya sendiri. Benar-benar membingungkan kan? Bahkan para tetangga kami tadinya tidak percaya kalau itu pembantu saya. Mereka mengira dia famili kami. Reaksi saudara-saudara istri saya negatif. Mereka keberatan dengan pembantu secantik itu. Apalagi Sri benar-benar ramah luar biasa. Dia juga cenderung cerdas meskipun hanya lulusan SMP. Ibu mertua saya bahkan marah-marah pada istri saya dan meminta saya mengganti pembantu. Istri saya memberi penjelasan tetang bagaimana Sri pintar merawat Nisa. Penjelasan ini tidak bisa diterima ibu. Saya menduga keberatan itu karena ibu khawatir akan terjadi sesuatu antara menatunya dengan Sri. Beliau kan contoh nyata. Istri saya bersikukuh, bahkan ketika ibu mengancam tidak akan berkunjung ke rumah kami sampai kami mengganti pembantu.

Apa yang dikhawatirkan ibu memang beralasan. Saya benar-benar tergoda oleh semua yang ada dalam diri Sri. Kecantikannya, kebersihan kulitnya, teteknya, keramahannya. Dua bulan sejak dia ikut kami, saya sudah mulai punya pikiran kotor. Saya mulai mencari cara untuk bisa meniduri Sri. Maukah dia? Istri saya sama sekali tidak mencurigai saya. Baginya saya adalah pria yang culun dan setia. Dunia saya hanya duania kantor dan rumah. Setiap kali dia menghubungi saya, ya saya hanya di kantor atau di rumah. Itulah yang membuatnya merasa tenteram, tidak menaruh curiga apa-apa. Bodoh.

Serangan terhadap Sri saya lakukan pada suatu malam ketika istri saya keluar kota. Birahi saya muncul sejak siang. Istri saya berpesan kepada Sri supaya kalau malam Nisa tidur dengan dia. Soalnya istri saya paham betul tabiat saya kalau tidur malam. Susah bangun sekalipun anak menangis keras di sisi saya. Sejak sore Nisa bersama saya, bercengkerama di depan TV, lalu tertidur sekitar jam 19.00. Saya tiduran di sebelahnya sambil nonton TV. Tapi sebenarnya pikiran saya sedang kacau oleh birahi dan keinginan untuk menikmati tubuh Sri. Tetek gadis itu benar-benar sangat menggoda saya. Seperti apa rupanya tetek besar seorang gadis? Saya ingin meremas-remasnya, ingin mengulum dan menjilatinya.

Saya telah memasang perangkap sejak sore. Tapi tidak ada reaksi apa-apa. Saya tiduran dengan berbalut sarung, tanpa baju. Hanya CD saja. Jam 20.00 Sri meminta Nisa untuk dibawa ke kamarnya. Saya pura-pura menolaknya.
"Sudah biar tidur sama saya saja," kata saya.
"Nanti dimarahin Ibu. Katanya Bapak kalau tidur.."
"Ahh sudahlah," saya memotongnya.
"Nanti saja, saya masih pingin di dekat Nisa," sahut saya.
"Saya sudah mengantuk, Bapak."
Saya diam saja. Gadis itu mengenakan kaos denga rok span di atas lutut. Dia duduk melipat lutut di sebelah Nisa. Rambutnya tergerai sebahu. Hmm. Sepasang pahanya yang putih tersembul dari roknya.
"Sudah kamu tiduran di situ dulu nanti kalau sudah waktunya aku bangunin terus kamu bawa Nisa ke kamarmu," kata saya.

Perangkap saya pasang. Dia tampak ragu dan bingung.
"Sana ambil bantal kamu!" perintah saya.
Dia beranjak. Sebentar kemudian datang lagi dengan membawa bantal dan selimut. Dia rebahkan tubuhnya di sisi Nisa. Dia balut tubuhnya dengan selimut. Tenggorokan saya seperti tersekat. Kering. Haus rasanya. Saya tidur dengan Sri hanya dibatasi si kecil Nisa. Sri mencoba memejamkan mata. Sesekali melirik ke arah TV. Lalu saya tidur menghadap ke arahnya. Memandanginya. Rupanya dia tahu saya memandangi. Sekilas dia memandang saya, lalu memejamkan mata. Saya memandangi terus. Semakin kagum, dan semakin panas dingin tubuh saya. Penis saya sudah tegang sejak tadi. Saya bingung bagaimana mengawali. Maukah Sri menerima saya? Kalau dia melawan? Kalau berteriak-teriak? Kalau besok minta keluar? Pikiran saya mulai kacau. Antara berani dan tidak. Saya mencoba tersenyum kepadanya ketika dia melirik saya. Dia tak bereaksi. Tampaknya dia tahu apa yang berkecamuk dalam benak saya.

Saya memanggil namanya pelan. Dia membuka matanya.
"Kamu cantik sekali." Dia terbelalak dan merapatkan selimutnya.
Saya terus memandanginya. Lalu saya lihat dia tersenyum tipis.
"Kamu cantik sekali," kata saya lagi.
Wajahnya merah. Timbul keberanian saya. Saya mencoba meraih jemarinya yang tersembul dari selimut. Dia kaget dan menariknya. Saya hentikan serangan saya. Sesaat kemudian saya coba raih helai-helai rambutnya. Saya elus kepalanya. Dia diam. Saya makin berani.
"Kamu pernah punya pacar?"
"Sudah ahh Bapak. Nggak boleh gitu," katanya.
Nisa bergerak-erak seperti mau bangun. Sri mencoba menengkan dengan menepuk-nepuk punggungnya. Kesempatan itu saya gunakan untuk meraih tangannya. Saya gengam. Dia diam, hanya matanya yang lurus ke arah mata saya. Saya cium tangan itu. Penis saya makin tegang. Saya ciumi punggung tangan itu, lalu telapak tangannya. Tak ada rekasi. Saya makin berani. Secepat kilat saya bergeser tempat. Kali ini di belakanganya.
"Bapak jangan gitu, ahh," dia menepis tangan saya yang mencoba memeluknya.
"Kenapa?"
"Nggak boleh. Nanti dimarahin Ibu."
"Kan Ibu nggak ada?"
"Nanti dibilangin sama Adik. Dik Nisa, besok bilangin ke mama, Papa nakal ya?" Sri berbicara pelan kepada Nisa.

Saya tersenyum dan kembali memeluknya. Kali ini dia diam. Saya merapatkan badan kepadanya.
Saya gesek-gesekkan penis saya ke tubuhnya. Dia menggelinjang sebentar, dan berusaha menjauh, tapi tubuhnya terantuk tubuh kecil Nisa. Saya makin beringas. Saya buka selimutnya. Saya usap kakinya. Ke atas, di paha. Dia mendesis dan berusaha menghindar.
"Saya tidur di kamar saja ahh."
Dia mencoba bangkit tapi saya menahannya.
"Jangan."
"Bapak nakal sih."
Saya menghentikan aksi. Sesaat kemudian hanya tangan saya yang saya taruh di pingangnya. Dia diam saja. Lalu saya kembali memeluknya. Ahh tepatnya mendekap dia. Saya gesek-gesek pelan tangan saya di bagian perutnya. Dia tak bereaksi. Saya terus berusaha memberi rangsangan dengan menyusupkan jari saya ke kulit perutnya. Tampaknya berhasil. Dia mendesis. Tak ada perlawanan. Tangan saya merayap pelan ke atas sampai terentuh dinding yang sangat tebal. Tetek yang luar biasa besarnya. Benar-benar baru kali ini saya liat tetek sebesar ini. Saya sentuh pelan-pelan. Saya takut dia menolaknya. Tapi tidak ada reaksi.

Baru ketika saya pelan-pelan meremas, tubuhnya terlihat bergerak-gerak. Dia melenguh. Saya makin kalap. Remasan makin keras, dan menyelusuplah tangan saya ke dalam BH-nya. Tersentuh dagihg kenyal. Saya raba, saya remas. Sri menggelinjang. "Hh.." Tangannya mencengkeram tangan saya. Saya mulai menaiki tubuhnya. Sarung saya lepas. Saya hanya bercelana dalam. Sri memejamkan mata. Saya cium bibirnya dengan tangan saya tetap meremas-remas payudara besarnya. Tanpa saya duga, dia membalas ciuman saya. Bakan menghisap lidah saya dengan rakus. Bibir saya bergerak turun ke leher. Selimut telah lepas dari tubuhnya. Saya singkap kaosnya, dan akhirnya, saya lihat kutang itu terlalu kecil untuk teteknya yang super besar. Hanya dengan sekali geser. Putingnya telah tersembul. Saya cium puting itu. Saya hisap, dan saya gelitik. Dia meronta-ronta. Tangannya memeluk saya erat-erat. Lalu saya cium lagi bibirnya.

"Kamu pernah melakukan dengan cowok?" bisik saya sambil memainkan lidah di telinganya.
"Belum."
Tangan saya bergerak ke bawah, ke celah CD-nya, mengelus-elus semak-semak lembut, dan menggelitik sebuah celah yang telah basah. Sri mencengkeram kepala saya, lalu menariknya. Dia mencium bibir saya. Melumatnya. Lidah saya disedot dengan hebatnya. Saya permainkan tangan di bawah, menyusuri sepasang bibir vagina. Kadang memutar-mutar di ujung bibir. Ketika mencoba masuk ke sebuah lubang, saya tahu, gadis ini masih perawan.

Tangan Sri telah mengcook penis saya. Mengocok dan meremas-remas dengan sangat kuatnya. Sakit. Persis seperti yang dilakukan Rosi, ipar saya di Taman KB malam itu. Saya buka CD Sri, hingga pangkal kakinya, lalu dia menendang sendiri CD itu, melayang ke dekat TV. Dia juga menarik CD saya.
"Kamu masih perawan Sri?" taya saya.
Dia mengangguk sambil terus mengocok penis sya. Kocokan yang kasar.
"Kamu mau saya masukkan ini saya?" saya memegang tangannya yang sedang mengocok penis.
Dia mengangguk. Tapi saya takut. Saya tak berani megambil keperawanannya. Biar bagaimana saya masih punya rasa kasihan. Tak tega saya. Benar-tbenar tak tega. Tapi nafsu telah menguasai kami.
"Saya ciumin saja ya?" Dia mengangguk-angguk.

Saya membalikkan tubuh saya, mengangkat kedua pahanya yang padat. Memeknya disinari cahaya TV. Saya mulai menjilati. Meskipun tercium aroma yang tidak enak, saya tidak mempedulikan. Saya terus menjilatinya. Sri mengerang-erang. Saya coba menaruh penis saya di depan mulutnya. Tapi dia hanya meremas dan mengocoknya. Ketika lidah saya makin beringas menjilati memeknya, barulah dia memasukkan penis saya di mulutnya. Saya sibakkan bibir memeknya. Saya jilat-jilat isinya, jari tengah saya mencoba menusuk pelan. Sri mengangkat pantatnya. Mulutnya menghisap-hisap penis saya. Terdengar bunyi sangat keras.

Si Nisa masih pulas tanpa terganggu perang di sebelahnya. Ketika saya merasa hendak ejakulasi, saya tarik penis saya. Saya ingin sperma saya jatuh di luar mulutnya. Serentak dengan itu saya mengulum kelentit. Sri menarik pinggul saya dan menghisap kuat penis saya. Srtt srrtt Sperma saya pu terpancar. Sri berusaha mendorong keluar tubuh saya. Tapi kali ini saya justru menekannya. Saya tidak ingin penis saya lepas dari mulutnya. Seluruh mani saya telah keluar. Sebagian telah masuk ke dalam kerongkongan Sri. Dia tampak muntah-muntah. Suaranya sangat keras. Saya jadi ketakutan. Dia menampung muntahan dengan selimutnya. Saya menjadi iba. Saya pijat-pijat tengkuknya. Beberapa saat kemudian dia mulai tenang. Saya ambilkan air, dan di meminumnya.
Dia memukuli dada saya. "Bapak nakal. Bapak nakal." Saya lega.
"Tapi kamu masih utuh kan? Kamu tidak kehilangan mahkotamu, kamu tidak akan hamil."
Dia tersenyum lalu beranjak menuju kamar mandi. Saya puas. Benar-benar puas.

Perseligkuhan dengan Sri saya ulangi beberapa kali. Banyak sekali kesempatan terbuka. Segalanya berjalan sangat lancar. Kami melakukannya tidak hanya ketika istri saya serang keluar kota. Tetapi juga siang hari saat istri kerja dan aku pulang diam-diam. Bedanya, Sri tak lagi mau membuka CD-nya. Dia bersedia mengulum penis saya. Jadi aku hanya berhak atas bibir dan tetek. Bagi saya itu lebih dari cukup. Saya memang tidak menginginkan memek Sri. Biarlah itu menjadi milik suaminya kelak.

Suatu saat, entah karena apa, istri saya meminta Sri keluar. Sri sangat terpukul. Dia menangis sesenggukan. Saya juga kaget dan takut. Ada apa sebenarnya? Apakah istri saya tahu yang terjadi antara saya dan Sri? Akhirnya istri saya berterus terang, sebenarnya dia tak ingin Sri keluar.
"Semua ini karena ibu," kata istri saya kepada Sri.
Sebagai gantinya ibu telah menyediakan pembantu. Seorang perempuan yang buruk rupa. Hitam, dekil, dan udik. Hmm.
Kepada Sri istri saya mencarikan kerja di sebuah toserba yang cuku besar. Ini berkat bantuan relasi istri saya. Sri gembira bukan main meskipun sedih harus berpisah dengan Nisa. Sejak itu saya tak pernah bertemu dia lagi. Tapi berharap suatu saat bisa bertemu ketika dia telah bersuami, dan mengulang apa yang pernah kami lakukan. (Sri, jika kamu tahu, saya menunggumu)

Pembantu berikutnya yang menjadi pelampiasan narfsu saya bernama Mumun. Usianya sama dengan Sri. Meskipun tak secantik Sri, namun dia cukup menarik untuk ukuran pembantu. Pendekatan dengannya bahkan lebih lama dibandingkan yang saya lakukan terhadap Sri. Yang saya lakukan pertama adalah saya mencubit lengannya sambil lalu. Beberapa kali itu saya lakukan. Lama-lama dia berani membalas. Tentu tanpa sepengetahuan istri dan anak-anak saya. Waktu itu si sulung kelas 3 SD sedangkan si bungsu masih kecil.

Dari mencubit lengan meningkat menjadi meremas tangan. Bahkan kemudian ketika dia menunggui si kecil tidur di depan TV saya berani mencuri-curi mencium pipinya. Saya bahkan mulai merayu dan mencoba mencium bibirnya, tapi dia menolak. Saya tak menyerah, dan akhirnya berhasil. Rupanya itu ciuman pertama bagi dia, sekaligus pergumulan pertama. Saya tak berhasil menyentuh payudaranya. Apalagi memeknya. Hanya meremas kutangnya. Dia juga tidak mau memegang penis saya. Tetapi saya sempat ejakulasi.

Sejak pergumulan itu secara sembunyi-sembunyi dia memanggil saya "sayang". Lucu. Terutama ketika saya pulang kerja. Dia ambilkan minuman dan bilang, "Minumnya sayang." Pernah suatu ketika, saat di dapur dan saya menggodanya, dia melontarkan panggilan itu. Bersamaan dengan itu istri saya muncul. Hampir kiamat rasanya. Tapi saya lihat istri saya tidak menunjukkan kecurigaan apa-apa. Sikapnya tak berubah.

Mungkin nalurinya saja yang membuatnya mencium aroma skandal saya dengan Mumun. Akhirnya Mumun dikeluarkan dengan alasan "Tidak beres dalam bekerja." Sejak itu saya tidak tahu kabar tentang Mumun. Pembantu-pembantu penggantinya tak ada lagi yang berwajah "layak" untuk digauli. Pernah sih ada perempuan berkulit bersih. Meski tidak cantik tapi cukup menggiurkan. Sayangnya dia telah bersuami. Suaminya seorang tukang bangunan. Saya tak berani menyentuh perempuan itu. Takut. Lagi pula perempuan itu amat santun, lemah lembut, dan sangat menyayangi kedua anak saya, sehingga saya berusaha menjaga agar perempuan itu betah bersama kami.

Foto Sexy EVA Yang Menggoda [BUGIL]

18thnplus | Foto Sexy EVA Yang Menggoda [BUGIL] - Namanya EVA, gaya dan posesnya menggoda nih. Ehmmm... Inilah Foto Sexy EVA Yang Menggoda [BUGIL]. Silahkan di nikmati yah. Foto Sexy EVA Yang Menggoda [BUGIL], ABG Bugil satu ini.







ABG Bugil Foto Sexy EVA Yang Menggoda [BUGIL]. 18thnplus.

Dewi Sudah Siap-Siap Nih Om [FOTO HOT]

18thnplus | Dewi Sudah Siap-Siap Nih Om [FOTO HOT] - Inilah Foto Hot ABG dan tentunya Bugil si Dewi yang sudah siap-siap menunggu oom. Silahkan yah segera di exekusi.


 Ayo Oom.... Dewi Sudah Siap-Siap Nih Om [FOTO HOT].... Mana Tahan.




Dewi Sudah Siap-Siap Nih Om [FOTO HOT]. 18thnplus.
Wednesday 11 April 2012

[Cerita Dewasa] Cewek Konter Fastfood

18thnplus [Cerita Dewasa] Cewek Konter Fastfood - Satu malem aku nonton ndirian, tentang kiamat yang lagi heboh itu. bubaran filmnya, aku mampir ke satu resto fast food yang buka 24 jam, wah penuh deh ma orang2 yang idupnya malem, abege, tante2, dan sebangsanyalah. Karena laper aku pesen roti burger dan kopi panas. Saat itu dah ampir tengah malem, maklum deh aku nonton show yang terakhir. Di counter aku dilayani ma cewek, manis banget deh, toketnya lumayan menonjol dibalik seragamnya. Di dadanya ada name tagnya, terbaca namanya Mita. aku gangguin ketika pesen kopi, dia nanya, "pake susu gak om". "Pake susunya Mita bole gak ". "enak aja si om" sembari tertawa geli. "Ya enaklah kalo dikasi Mita". Dia cuma tersenyum. Aku menikmati roti dan kopi dipojokan. Gak lama aku duduk dipojokan itu, Mita menghampiriku membawa peralatan pembersih meja. Dia membersihkan meja yang berada disebelahku.

Ruangan tempat aku duduk itu berupa lorong sehingga meja disusun jejer berdua, masing2 sisi menempel ke tembok sehingga ada space diantara 2 meja untuk lalulalang. Karena seragamnya yang mini, waktu Mita membungkuk diatas meja untuk menjangkau sisi meja yang menempel ketembok, roknya sangat terangkat sehingga aku bisa melihat pantatnya. Gak kelihatan cd, mungkin dia pake g string. Selesai membersihkan meja, dia beralih ke meja didepanku. Mejaku enggak karena masi ada aku duduk disitu. "Kok malem2 gini bebersih meja sih". "Itu prosedurnya om kalo mo ganti shift". "O abis ini kamu pulang". "Iya om, shift ketiga dah standby, jadi kita shift dua kudu membersihkan semua meja. Memang dimeja lain yang gak didduduki tamu tampak cewek dengan rok mininya membersihkan meja, pemandangan indah melihat pantat cewek2 itu. "Mit, kamu gak pake cd ya", kataku to the point. "enak aja, pakelah om, mo liat". "Ya kalo mo liat cd nya kamu ya gak disini lah". "Bole dimana ja om mau". "Bener nih". "siapa takut". "Ya udah, aku tunggu sampe kamu selesai jam kerjanya". Mita berlalu sambil tersenyum. Rupanya resto fast food 24 jam ini bener kata orang, banyak berkumpul prempuan2 bispak, sehingga banyak lelaki yang datang ekseini bukan untuk ngopi atawa makan burger tapi untuk berburu bispak. Gak taunya cewek counternya bispak juga. Gak apa sih, Mita cukup menggugak hasratku untuk menggelutinya malem ini.

Selesai kerja, Mita mengenakan pakeannya yang bukan seragam, biasalah jins ketat dan tanktop ketat juga yang menonjolkan lekak lekuk bodinya yang semlohai. Kamu cantik ya Mit, montok lagi". "Ah si om bisa aja, temen2 Mita juga seksi semuanya". "Kamu suka jalan ma tamu ya Mit". "Kalo Mita suka ma tamunya dan tamunya ngajak ya Mita mau juga". "Wah berarti kamu suka ma aku dong ya. Biasanya jalan kemana Mit". "Karena dah tengah malem gini ya cek in ke hotel lah, kemana lagi". "asik dong, brapa ronde maennya". "Sukanya sih sampe pagi, 2-3 ronde gitu deh". "Nikmat dong kamu". "Ya nikmatlah om, kalo enggak nikmat ngapain juga dilakuin. Om ngelakuin juga karena pengen nikmat kan". "Yoi", jawabku. Mobil meluncur ke kediamanku. "Kamu masi sekolah Mit". "Gak om, gak ada biaya, abis Smu ya Mita kerjalah disitu. Abis kerjaannya gampang, gak perlu keterampilan khusus". Mangnya gak di train dulu sebelum kerja". "Ditrain sih om sebulan, mulai dari bersihin wc dan dapur, bersihin piring, bersihin prabot masak, masak burger dan nyiapin pesanan tamu, sampe ngelayani tamu di counter". "Terus kamu milih di counter ya, supaya bisa jalan ma tamu". "Si om, bisa aja. Mita salah mulu kalo nyediain pesanan, palagi masak burgernya, makanya kerjaan Mita ya cuci piring dan ngelayanin tamu". "Baiknya kamu gak didapur ya Mit". "Napa om". "Kalo kamu didapur aku gak bisa ketemu kamu dong". "Iya ya, kita mo kemana ni om". "Kerumahku ya". "Kerumah, mangnya om gak takut ma yang dirumah". "Yang dirumahku ya cuma aku, bentar lagi ma kamu". "O tinggal sendiri toh, mau gak Mita temenin". "Bener nih Mita mo nemenin aku", agresif banget ni cewek pikirku. "Mau om, mita suka kok liat om, om tipenya Mita banget". "Mangnya tipenya Mita kaya apa". "Ya kaya om lah, ganteng, umur gak abege, atletis lagi badannya. Suka fitness ya om". "Ya sekali2". "Yang duakali2 diranjang ya om". "Kok duakali2?" "Ya sekalinya kan di fitness center, duakalinya ya di ranjang, tul gak". "Tul skale, pinter kamu, kamu kan fitnes nya juga diranjang kan, 3 ronde maen kan cape juga kaya ikutan fitnes". "Cape sih om, palagi kalo bisa trus2an". "wah kuat banget bisa trus2an". "Ada juga sih om, tapi gak banyak, umumnya abis keluar ya istirohat dulu, napsu lagi baru maen lagi". "Iya, jadi kamunya bisa istirohat juga".

Kita dah sampe ke rumahku. aku membuka pintu pager dan pintu garsi, mobil masuk langsung ke garasi. Aku menutup pintu pager dan pintu garasi, Mita kugandeng masuk ke rumah lewat pintu penghubung anatar garasi dan dapur. "wah rumah om asik ya, minimalis banget. Karena aku tinggal sendiri maka rumahku gak besar, ada ruang tamu, ruang makan yang menyatu dengan ruang keluarga, dapur, tempat cuci pakean ada dihalaman belakang. Halaman belakang didisain agak luas, ada saung dipojok tembok halaman. "Tu saung buat apa om". "Ya buat maen lah Mit, asik kan diudara terbuka". Mita kugandeng menuju ke saung. Disaung ada matrasnya, lampu kunyalakan, redup jadi suasananya temaram. Kelambu yang ada di 3 sisi saung kulepas sehingga bisa menangkal nyamuk mengganggu, masih kutambahi juga dengan obat nyamuk yang harum. Aku menyalakan lilin aroma terapi untuk menambah romantisnya suasana. "wah om romantis amir". "Kok amir Mit". "Iya om, amat lagi cuti, yang ada amir". "Bisa ja kamu". Aku mengajak Mita duduk di matras, aku masuk lagi kerumah mengambil minuman kaleng cukup banyak". "Banyak banget om minumannya". "Kali nanti aus, daripada mondar mandir".

Mita berbaring di matras, aku disebelahnya. Kelambu yang menutupi bagian depan saung kuturunkan juga. Aku menelungkup sedang Mita telentang. "Mit, kamu cantik ya, suka aku ngeliat kamu". "Makanya om, mau gak Mita temenin tinggal disini". Aku hanya tersenyum, pelan tapi pasti bibirnya kukecup. Mita kaget karena tindakanku itu, tapi dia segera merangkul leherku dan menyambut ciumanku. Cukup lama kami berciuman, aku mulai meraba toketnya, kuremas pelan. Mita melenguh, "om..." rupanya dia mulai terbakar juga. aku meremas toketnya dengan gemas, bergantian yang kiri dan kanan, sementara itu ciuman masih terus kulakukan. "Om...." Mita makin melenguh. "Mit, buka ya pakean kamu". "Bukain dong", jawabnya manja.

Tanktopnya kulepas, tersembullah toketnya yanmg montok dibalik branya yang kayanya kekecilan sehingga gak bisa meanampung seluruh toketnya, pentilnya yang besar menonjol dari balik branya. Segera pentilnya kumainkan dengan jari, "Om, diemut dong pentil Mita". Pentilnya segera kujilati sambil terus meremas toketnya. Karena branya mengganggu usahaku utnuk mengemut pentilnya, segera kaitannya dipunggungnya kulepas sehingga terbebaslah toket montoknya dari branya. Pentilnya yang kecoklatan sudah mengeras, pertanda Mita juga sudah napsu. Kembali pentilnya kujilati dan kemudian kuemut pelan. "Om....", lenguh Mita lagi. Toketnya terus kuremas gemas, kemudian tanganku menjalar kebawah, memainkan pusernya. Dia menggeliat kegelian, "Om, geli..." Tanganku terus saja menjelajah kebawah, kancing jinsnya kulepas, ritsluitingnya kuturunkan.

Tanganku menyusup kebalik cdnya, jembutnya lumayan lebat, teraba oleh jariku. Karena jinsnya ketat, jariku gak bisa menyusup sampe ke ke area nonoknya. Aku bangkit, kulorotkan jinsnya, Mita menganghkat pantatnya supaya aku mudah melepaskan jinsnya. Tinggallah gstring yang menutupi nonoknya, bener dugaanku. "Om dingin", lenguhnya lagi. "Wah kamu cuma pake g string napsuin banget deh Mit. "Kalo dah napsuin kok om masi pakean lengkap". Aku segera melepas pakeanku juga. Mita membelalak melihat kontolku yang kepalanya nongol dari atas cdku yang minim. "Ih, kon tol om gede ya, panjang lagi". "Mangnya kamu belon pernah liat yang gede". "Yang gede si sering, tapi kon tol om gede banget, wah sampe pagi ni ya om". "Iya sayang, sampe kamu terkapar". "wah nikmatnya, Mita dah pengen ngerasain dimasukin kon tol gede panjang kaya om punya deh".

Aku mulai lagi merangsang Mita, Mita mengangkangkan pahanya ketika jariku mulai mengelus selangkangannya. Gstringnya dah basah, kayanya lendir nonoknya Mita dan banjir nih, dah siap banget buat dientot. Jariku nyelip kebalik g stringnya, mulai mengakses nonoknya. Terasa lendir yang membasahi nonoknya, jariku terus menyusup menjelajahi permukaan nonoknya sampe menemukan itilnya. Segera itilnya kuelus2 dengan jari, ini membuat Mita menggeliat2 saking napsunya, "Om, Mita dah pengen dimasukin om". Aku gak perduli dengan lenguhannya, aku terus saja mengilik2 itilnya sehingga Mita makin menggelinjang gak karuan.

Setelah beberapa lama, kulepas gstringnya, jembutnya yang lebat melingkari daerah nonoknya, berbentuk segi3. aku menelungkup diselangkangannya dan mulai menjilati itilnya. Mita makin gak karuan ketika itilnya kuemut2. Gerakannya sangat liar, pertanda napsunya sudah sangat memuncak. "Om, ayo dong dimasukin, Mita dah gak tahan nih, om jahat deh, maenin Mita kaya gini". lenguhnya sembari terus menggeliat2. kontolku terasa keras sekali, sudah siap untuk mengaduk2 no nok Mita. Cdku kulepaskan. "Om dah napsu ya", masih bisa juga dia menggodaku. "Siapa yang gak napsu ngeliat kamu yang merangsang kayak gini", jawabku sambil kembali meremas toketnya. pentilnya kuplintir2 juga.

Dia berbaring telentang. Paha dikangkangkannya sehingga nonoknya yang berwarna merah kehitaman merekah mengundang kontolku untuk segera memasukinya. Aku mengurut kontolku yang sudah ngaceng berat sambil sambil meraba dan meremasi toketnya yang sudah mengencang itu. Dia menjadi makin bernapsu ketika aku kembali meraba nonoknya dan mengilik itilnya. Dia meraih kontolku dan dikocok pelan. "Om geli, enak", erangnya sambil mempercepat kocokan pada kontolku. Kuremasi toketnya sambil mengilik itilnya. nonoknya sudah makin kuyup saking napsunya. Dia meraih kontolku dan kuarahkan ke mulutnya. Dijilati seluruh kontolku dari ujung kepala sampai ke biji pelirnya, tak lupa dikulum sambil sesekali di sedot dengan kuat. "Ufffffff enak sekali Mit, terusin isapnya….isap yg kenceng", aku mendesah2. Karena dia sudah nafsu, dengan kuat disedotnya ujung kepala kontolku sambil sesekali menggunakan ujung lidahnya memainkan lubang kencingnya. Segera aku memposisikan diriku supaya bisa menjilati dan menghisap nonoknya yg sudah terbuka itu. Ketika aku kembali menjilati itilnya dia mengelinjang kenikmatan sambil kepalaku di kempit dengan kedua belah pahanya, agar aku lebih lama menjilati nonoknya. Dengan dua jari, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam nonoknya dan kukocok dengan lembut hingga dia mengerang-erang keenakkan. kontolku digenggam erat sambil terus menghisap-isap ujung kontolku. Cukup lama kami saling isap dan jilat.

Kini aku yang telentang dan dia berada di antara ke dua pahaku. Dia mengisap dan menggigit kecil ujung kontolku hingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa. Segera aja aku menarik kepalanya agar melepaskan kontolku dari mulutnya, dan kini dia kurebahkan kembali, lalu aku menghisap pentilnya sebelah kanan sambil pentil yg satunya kumainkan dengan jariku. Dia sangat menikmati permainan ini sambil tangannya mengilik sendiri itilnya. Dia mengangkangkan pahanya dengan lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah memasukkan jarinya. "Om,,,,,ayo masukin k ontol om di n onok Mita dong….. Mita udah kepengen nihh.." pintanya sambil mengarahkan kontolku ke arah nonoknya.
Dia yang sudah sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatnya sehingga seluruh kontolku masuk ke dalam nonoknya. "Accchhhhhh…..", desahnya. Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar kontolku menancap di nonoknya. aku menarik kontolku sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam, kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat dia mengerang-erang keenakkan, kini dengan ritme yg lebih cepat aku menekan sekuat tenaga hingga mulutnya menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang dirasakannya, membuat dia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan. toketnya bergerak naik turun seirama dengan kocokan kontolku di nonoknya. "Om……..aaccchhhhh……Mita pengen puass dulu ya" pintanya

Tanpa menunggu jawabanku dia lalu berbalik sehingga berada di atas tubuhku, kontolku yang terlepas ketika kami berbalik badan dituntun ke nonoknya, lalu dengan jeritan kecil " Aauuu….." seluruh kontolku kini amblas masuk ke dalam nonoknya yg semakin licin itu. Kini dia sepenuhnya bebas menguasai kontolku, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tangannya meremas kedua toketnya sendiri. Kemudian dia brenti bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini dia menggesekkan nonoknya maju mundur sambil terus meremas sendiri toketnya hingga akhirnya dia mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibir dan mata terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya dia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.

Segera aku meminta agar dia nungging, posisi doggie style adalah posisi kegemaran ku, segera dia nungging sambil membuka lebar pahanya hingga aku dapat melihat dengan jelas nonoknya yang berjembut lebat. Kini kepala kontolku kuarahkannya ke nonoknya, dengan sekali dorong, masuklah sebagian kontolku ke dalam nonoknya. Dia menjerit kecil. Dia memundurkan pantatnya hingga amblaslah seluruh kontolku ke dalam nonoknya. Dengan kuat aku mendesakkan seluruh kontolku dengan irama yang beraturan hingga dia merasa kegelian lagi. Aku membasahi jari telunjukku dengan ludah dan kubasahi pula lubang pantatnya dengan air ludah. Sambil terus menggoyang kon tol, kumasukkan jari telunjukku ke pantatnya hingga seluruh jarinya masuk, sambil kutekan ke bawah hingga merasakan geseran kontolku di dalam nonoknya. Dia bisa menikmati permainan ini, berulangkali dia memintaku agar lebih keras lagi goyanganku sambil memaju mundurkan pantatnya. "uufffgggggghhhhhhhh….Enak Mit, nonokmu enak banget", erangku. Aku mempercepat kocokan kontolku sambil menekan kuat kuat jariku yg ada di pantatnya. Tak lama lagi, aku mengejang, "Mit aku mo ngecret", dan terasa semburan peju hangat di dalam nonoknya. kontolku berkedut menyemburkan peju berkali2.

Kami berbaring dimatras yang cukup lebar untuk berdua cukup lama. "Kamu punya body bagus Mit", kataku sambil mencium pipinya perlahan. Karena dia masih diam saja maka wajahnya kupegang dan kucium bibirnya dengan perlahan. Dia membalas ciuman itu dengan membuka bibirnya, serta merta aku melumat bibirnya dan memasukkan lidahku. "Emmhh.." desahnya perlahan. "Kamu suka kan Mit maen ma aku", bisikku di kupingnya. Dia hanya mengangguk. tangan kirinya kuarahkan untuk memegang kontolku. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak, k ontol itu berikut biji pelernya yang ditutupi jembut lebat. Dia mulai memegang kontolku dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jarinya tidak dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O). "Aakkhh gedee bangeet om.." desahnya dengan suara parau. Kemudian aku mencium telinganya sambil berbisik, "Kamu kocokin dong.." Dia menuruti permintaanku dan perlahan jarinya meremas dan mulai mengurut ke atas dan ke bawah, dan dalam relatif singkat kontolku tersebut ngaceng dengan kokohnya di tangannya.

"Emmhh.. akhh.." desahku. Sementara dia terus mengocok kontolku, aku pun dengan nafsunya mengulum bibirnya dan langsung meremas toketnya yang telah mengeras. "Akhh enak om." desahnya menggelinjang. Bibirnya kulepas dan mulutku langsung mendekat ke dadanya sambil terus meremas perlahan. pentilnya kuhisap sambil kujilat, toketnya berganti-ganti kuremas sehingga, "Akhh.uuff.." erangnya keenakan. Wajahnya sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah, sementara tangan kirinya terus mengocok kontolku yang besar dengan makin cepat, kadang-kadang diremasnya k ontolku dengan kuat. "Ooohh..", desahnya, tangan kanannya menekan kepalaku ke dadanya sementara tangan kirinya sudah tidak beraturan mengocok k ontol besarku.

"Kamu mulus sekali Mit.." bisikku sambil mengusap pahanya. "Ahh om.." dia mendesah dan menggelinjangkan pinggulnya sambil merenggangkan pahanya ketika jari-jariku mulai merayap perlahan, mengelus dan menekan sekitar atas nonoknya yang ditumbuhi jembut dan menyebarkan aroma yang khas. Kami sama-sama mendesah dan mengerang perlahan. "Emmhh.." desahnya sambil mengerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Jariku mulai menyentuh belahan nonoknya dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan nonoknya sudah terlihat basah dan menjadi licin dan makin menyebarkan aroma yang membuat aku menjadi makin terangsang. Dia sudah melepaskan kontolku dan kedua tangannya terkulai lemas meremas kepalaku, kadang-kadang mengusap punggungku. tangan kiriku terus membelai belahan nonoknya, tangan kananku meremas toketnya, sementara itu mulutku menghisap pentilnya yang telah mengeras serta menjilati permukaan toketnya atau mengulum bibirnya.

Kurang lebih 20 menit aku telah merangsang sekujur tubuhnya. Dia hanya tersenyum puas dan pasrah kuraba dan kuremas. aku pun menciumi seluruh tubuhku yang telah polos, bahkan sampai ke punggung pun aku ciumi dengan penuh gairah. Sungguh sensasi luar biasa. aku terus membelai belahan nonoknya tanpa berusaha memasukkan jari tengahku tersebut kedalam no oknya yang telah terpampang dengan pasrah. Sementara dia telah dalam posisi rebahan dengan kaki terbuka mengangkang. aku melihat dia sudah pasrah dan seluruh badannya bergetar menahan napsu yang berkobar2.

Aku berlutut di depannya yang telah mengangkangkan kakinya sehingga posisi badanku sekarang telah berada di antara kedua kakinya yang mengangkang lebar dan nonoknya yang telah terlihat jelas telah basah. kontolku yang besar telah berada di depan permukaan nonoknya. aku mulai mengarahkan kontolku ke nonoknya yang telah terbuka sedikit akibat jari-jariku yang terus membelai belahan nonoknya. kontolku yang besar itu kutempelkan tepat di belahan nonoknya yang telah basah, secara perlahan menggeser di belahan nonoknya. "Oohh.. om.. enaakk.. " erangnya. "Teruss digesek dan ditekan om." pintanya. "Ya sayang.." kataku sambil mulai mempercepat gesekan di belahan nonoknya. "Tekan teruuss om.." erangnya yang makin lama semakin keenakan. "Enaakk..om.. puasin Mita lagi", desahnya dengan suara yang telah parau. Posisi kakinya telah mengangkang dengan lebar membuat aku lebih leluasa menggerakkan dan kadang mendorong kontolku ke depan hingga lebih menekan dan menggesek belahan nonoknya. Kulihat nonoknya telah terbelah bibirnya karena tekanan dan gesekan kontolku, kepala kontolku mulai secara beraturan menyentuh dan mendorong itilnya. "Aahh.. aduuhh..ennaakk", desahnya sementara tangannya telah berada di belakang punggungku dan sambil menekan pantatku. posisi kepala kontolku melewati itilnya, mencoba untuk terus menerobos liang nonoknya. Kepalanya sudah menengadah ke atas dengan mata terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutnya terbuka mengerang. aku terus melanjutkan aksiku dengan posisi sama seperti sebelumnya. kepala kontolku terus kutekan ke nonoknya, tapi kutarik kembali, aku terus memajukan dan menarik pantatku dan makin lama semakin cepat . Kepala kontolku terus menekan itilnya berulang-ulang kadang masuk kadang di luar bibir nonoknya. "Akhh.. engg.. aakhh" dia mencengkeram pantatku kuat-kuat dan akibat sundulan kepala kontolku.

"Oohh..Mita..nyampe om.. uuff..aahh.. enaak.." erangnya kelonjotan dan bergetar seluruh badannya. aku merasakan siraman cairan hangat dari dalam nonoknya yang terus mengalir membasahi batang dan kepala kontolku, membuat kon tol itu menjadi mengkilap dan basah. "Kamuu..nyampe ya Mit..". "Eeennakk.. oohh Mita.. puaass", dia terus mengerang karena terus merasakan sundulan kepala kontoku di dalam nonoknya . Ternyata hanya sebatas leher kepala kontolku yang terbenam di dalam nonoknya dan terasa terus menggesek dinding nonoknya. "Teruss.. om.. tekan teruuss.. oohh.. benar enak.. ahh.." dia tersenyum puas melihat aku masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar dinding nonoknya. "Kamu puass.. Mit. enak.. kan.." senyumku sambil menjilat bibirnya sendiri. "enak banget deh om, lebi nikmat dari yang pertama. Om pinter banget deh maenin it il dan no nok Mita, gak dimasukin ja Mita bisa nyampe lagi"."Biar kamuu.. lebih puaas Mit.." kataku sambil terus menghujamkan sepertiga kontolku ke dalam liang nonoknya. Terdengar bunyi, "Sleepp.. ahhkk.. brreet.." rupanya nonoknya terus semakin basah dan semakin licin untuk kontolku yang terjepit di nonoknya. nonoknya terasa masi sempit.

Posisiku sudah menindih badannya. Sementara aku menaik-turunkan pantatku berirama. kontolku yang besar dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam nonoknya, sementara gerakannya makin lama semakin lincah karena nonoknya terus mengeluarkan cairan yang membuat kontolku terus dapat menerobos dinding nonoknya.

"Aakkhh..eennak..ruuss..tekan..om... Mita mau k ontol gedee.. ahh enaaknya nge ntot ma om.." dia kelojotan dihujami kontolku walaupun belum semua kontolku masuk menembus nonoknya. Dia terus memberikan remasan dipantatku dan kadang menekan pantatku ke bawah. " n onok kamu masih sempit..sayang..oohh..nikmatnya.. n onok..kamuu.. enak.. adduuhh kontolku..dijepit..aah enak.. haa..mhh.. ennak..".aku terus menekan agar kontolku lebih masuk lagi ke dalam nonoknya. Setelah 2 sampai 3 kali menekan kontolku ke dalam, pada saat menekan terakhir pantatku memutar ke kiri dua kali dan ke kanan dua kali.

Dia sudah tidak sempat lagi bergerak, posisinya hanya mengangkangkan kaki lebar-lebar dan tangannya hanya dapat memegang punggungku dan sekali menjambak rambutku. nafasnya tidak beraturan, yang ada hanya lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang. aku telah melakukan gerakan menghujamkan nonoknya yang sempit dan basah. Terlihat bibir nonoknya tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti gerakan kontolku. Tiga puluh menit sudah lewat, keringat telah membasahi badan kami berdua.

"Kamuu berbalik." aku menarik kon tolku, terdengar bunyi "Plooff.." dan dia mengambil posisi menungging. Bibir nonoknya dengan jelas telah terbuka sehingga terlihat cairan di pinggirannya. aku mengambil posisi tepat di belakang pantatnya. Setelah lima kali meremas bongkahan pantatnya dengan penuh nafsu, sedikit demi sedikit aku mulai menempelkan kepala kontolku dibelahan nonoknya dan terus menggesekkan kepala k ontol tersebut ke atas dan ke bawah belahan nonoknya. "Aahh.. ennaak.. om.." desahnya terpejam. "Nikmatnya k ontol om..enak..Masukin om.. Mita mau nge ntot.. yang enak..aahhk", dengan sedikit hentakan kepala kontolku mulai menerobos nonoknya. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin cepat. kontolku sebagian sudah tenggelam di dalam nonoknya. "Ahhk.. uuff..enaak..oohhkk.. yaa.. teruus.. haak!" dia mengeram dengan nafas yang memburu, begitu juga aku. aku memegang pinggulnya sambil mendorong kontolku yang menghujam semakin dalam dinonoknya. "Hee.. aakhh.. okh.." nafas nya memburu dengan cepat sementara gerakan kontolku di dalam nonoknya terus keluar masuk dan kadang berputar seperti mengebor nonoknya. "Akhh..eennak.. giila..aduh....k ontol om mentook..mmffhh.. yaa terus.." erangnya. "Mita.. enak.. gilaa.. masuk..semuaa..mmffhh...." aku terus menghujamkan kontolku dalam-dalam ke nonoknya. Sementara dia hanya bisa mengerang dan menjerit ketika kepala kontolku mentok di dinding rahimku. "Mita keluarr lagi..aku.. aahk enak.." erangnya terpejam.

Telah 20 menit aku memainkan kontolku di dalam nonoknya, keringatku telah menetes ke punggungnya. Dia benar-benar sudah lemas dan tidak bertenaga lagi. Kepalanya sudah rebah ke matras, sementara tangannya terkulai lemas, rambut telah basah semua dan badannya telah bermandikan keringat. "Aahk om, Mita.. lemes.. gila.. keluarin om.." pintanya memelas. "Yaa.. akh yak.. duh.. Mit.. aku keluarin.. huu.. enaak n onok kamu.. aku mau keluarr.. gila! Enaak.. aku mau keluaar.. aahh.. hak.. uuff.. oohk.. kamu hebat Mit.." aku melakukan gerakan sangat cepat menghentakkan kontolku sampai berbunyi, "Cepaak.. cepakk.." supaya kontolku masuk lebih dalam. Dia melakukan gerakan liar memutar dan memijat kontolku dengan nonoknya. "Mita juga.. mau keluar.. ahh.. lagi.. om". "Gila.. aahh.. aku juga..keluaar.. haa.. nak.." Kami berdua nyampe bareng, terasa sekali semburan keras pejuku yang hangat dinonoknya. aku tersenyum puas sambil meremas toketnya dan mencium bibirnya. Dia telah terkulai lemas di matras. aku tetap dalam posisi memeluknya dari belakang sementara kontolku yang sudah mengeluarkan peju masih berada di dalam nonoknya, sampe menyusut mengecil dan terlepas. Lemas sekali, tapi nikmat.

Foto Hot [BUGIL] ABG dengan Senyum Manisnya

18thnplus | Foto Hot [BUGIL] ABG dengan Senyum Manisnya - Inilah Foto Hot [BUGIL] ABG dengan Senyum Manisnya. Setelah pulang dari ektrakurikuler sekolah, mandis terus ABG yang masih Sekolah ini langsung deh eksen FOTO BUGIL. Silahkan dilihat yah. Jangan lupa klik gambarnya bila ingin memperbesar.

Inilah Foto Hot [BUGIL] ABG dengan Senyum Manisnya.

6084989_abg_cantik1.jpg6084990_abg_cantik2.jpg
6084991_abg_cantik3.jpg6084992_abg_cantik4.jpg
6084994_abg_cantik5.jpg6084995_abg_cantik6.jpg
6084996_abg_cantik7.jpg

Itulah Foto Hot [BUGIL] ABG dengan Senyum Manisnya. Maniskan senyum ABG itu. Semoga terhibur. 18thnplus.

[Cerita Dewasa] Pelajaran Sex dari Pembantu

18thnplus | [Cerita Dewasa] Pelajaran Sex dari Pembantu - Gue Mau cerita pengalaman pertama kali gua melakukan hubungan sex. waktu itu itu umur gua masih relatif muda kira-kira 14 tahun masih duduk di SMP kelas 3 Sejak SD gue sudah sering baca buku buku porno yang stensilan pinjem dari temen-temen gue. Gue juga sering ngeliat foto-foto porno orang lagi begituan… kalo udah baca buku porno wah burung gue keras banget dan tegang sekali rasanya ada seer serrr gitu dikepala burung gua yang kayak helm bentuknya.

Gue adalah anak ketiga kakak gue dua-dua adalah cewek, waktu itu kakak gue dua duanya udah pada menikah karena umur mereka ama gue cukup jauh sekitar beda 10 tahun dari kakak gua yang paling bungsu. Dan mereka sekarang tinggal ama suaminya masing-masing. Jadi gua di rumah tinggal ama ibu dan bokap gua bertiga….
Gua termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan gua udah lebih tinggi dari babeh gue, trus juga tulang-tulang gua termasuk kekar dan besar……
Tapi yang paling gua ngak tahan adalah itu tuch penis gua kalo lagi tegang .. Gedeee banget…. pernah gua ukur ama temen gue waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen gue, gue punya paling panjang dan gede… dan pernah gua ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm…
Yang paling gua ngak tahan adalah kalo lagi di kelas gua suka perhatiin ibu Ina guru Bahasa Inggris… kadang-kadang tanpa sadar kalo gua liat itu ibu guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap … burungku langsung mengeras… dan menonjol kedepan… kalo lagi gitu gue berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas…
Gue punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan hayalan yang sama… sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila ama ibu guru Ina yang berasal dari tanah minang. Kalo ibu guru ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis ibu ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat.
Gilanya kita berdua suka menghayal menjadi kekasih ibu ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan ibu ina… wah kalo lagi menghayal berdua… burung kita ampe keras banget..
Temen gue si joko pernah nyarannin gue … eh Bram lu kalo mau tau rasanya hubungan sex ama ibu ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin Ibu ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.
karena pengen tau waktu itu gue coba…wah memang enak mula-mula… burung gue makin lama makin gede dan keras seperti batu… tapi udah gue kocok-kocok ampe sejam lebih kok ngak keluar-keluar .. akhirnya gua bosan sendiri dan cape sendiri…. trus besoknya gue cerita ama joko .. dia bilang wah ngak normal loe…. sejak itu beberapa kali gue coba pake sabun tapi ngak pernah berhasil…. akhir gua jadi males sendiri… ngocok pake sabun.
Nah ini awal mula cerita gue… waktu itu pembantu rumah tangga gua keluar, trus ibu dapet lagi pembantu baru berasal dari Tasikmalaya, orang sunda, umur nya kira-kira 27 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik.
Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama ibu gue, bahwa dia adalah janda tapi belom punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin ama Bi Asih udah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua.
Aku memanggil dia biBi Asih… dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ngak pernah marah kalo di goda … ngak seperti mbok laskmi pembokat gua yang sebelumnya… udah tua tapi cerewetnya minta ampun.
BiBi Asih sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga ngak terlalu banyak cuma ngelayani gue, nyokap dan bokap gue.
Nah waktu itu adalah hari Jum’at… inget banget gua……. Nyokap gue dapet telepon dari jakarta bahwa kakak gue yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau beranak anak yang pertama.
Mereka pergi dengan Sopir kantor babe gue ke jakarta jum’at sore…
Aku ngak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan.
Jum’at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar… wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali………
Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam… badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan… aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku … kebetulan kamarku dan kamar Bi Asih tidak terlalu jauh … dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka…..
Tiba-tiba timbul pikiran kotorku… ah pingin tau gimana Bi Asih tidurnya… trus aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur Bi Asih.. pelan pelan aku dorong pintunya…. dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih sedang tertidur dengan pulasnya… lalu aku masuk kedalam kamarnya…
Kulihat Bi Asih tidur terlentang… kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas… dia tidur menggunakan jarik kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit… aku perhatikan betisnya… kuning bersih dan lembut sekali…. kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya…wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih.
Aku menarik napas dan menelan ludah… aku perhatikan wajah Bi Asih kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap… lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut… sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas… terus kusibak kesamping…. dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha Bi Asih yang padat dan putih kekuning-kuningan… Aku kagum sekali melihat pahanya Bi Asih padat, putih dan berisi ngak ada bekas cacatnya sedikitpun juga… lalu aku pandang lagi wajah Bi Asih ..ah dia masih lelap… aku memberanikan diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya… pelan pelan aku tarik kesamping kanan… dan wah akhirnya terbuka lagi… kini di hadapan ku tampak kedua paha Bi Asih yang padat dan kuning langsat itu…… aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya Bi Asih aku buka perlahan-lahan… keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini… dan burung ku semakin keras sekali …. akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kebuka ke kiri dan kekanan… kini terlihat Bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja…..
Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu….
Kulihat perut Bi Asih turun naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali… perutnya kecil kencang ngak ada lemaknya sedikitpin juga.. agak sedikit berotot kali…. pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit besar.
Bi Asih memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede.. jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang warna bulu bulu jembutnya yang halus… ngak terlalu banyak… dan bentuk kemaluan Bi Asih lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil…….
Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya… tersasa empuk dan hangat… terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1 milimeter di depan vagina tersebut.. wah ngak bau apa-apa.. cuma agak terasa hangat aja hawanya…. Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah itu… wah pingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun…. Kulihat dia masih tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik turun… ahhh aku pingin tau gimana sich bentuk tetek dari Bi Asih……Pelan pelan kubuka baju Bi Asih.. ngak terlalu sulit karena dia hanya pakai peniti saja tiga biji… dan satu satu kubuka peniti tersebut… lalu angkat geser kesamping bajunya… wah terlihat dada sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi… Kini Bi Asih betul betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku…
Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini… BH Bi Asih nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi…. Aku perhatikan buah dadanya… naik turun.. dan kulihat ternyata BH tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah di depan belahan dada tersebut… dengan agak gemetar aku pelan buka buka cantelan itu….. satu lepas… dan waktu mau buka yang satu lagi Bi Asih bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia ngak bangun kali lagi mimpi… lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi…. dan akhirnya terbuka…..
Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola tenis kali… terus warna pentilnya agak merah muda… bentuk susunya betul-betul bulat.. menonjol kedepan..
Aku pandangi terus kedua buah dada tersebut …indah sekali… apalagi Bi Asih pakai kalung tipis warna kunig emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya… serasi sekali….
Aku semakin bernafsu… jantungku bedegup kencang sekali.. pingin rasanya meremas buah dada tersebut tapi takut Bi Asih bangun dan apa yang harus kulakukna bila dia bangun… aku mulai takut saat itu…. akan tetapi hawa nafsuku sudah memmuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut… kini Bi Asih udah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja… aku pingin tau juga kayak apa sih yang namanya memek itu… terus terang aku seumur itu belum pernah melihat memek asli kecuali di foto…
Aku cari akal gimana ya… tiba-tiba aku lihat di meja Bi Asih ada gunting kecil… wah aku ada akal.. nih
ku ambil gunting tesebut… lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku ke samping celana Bi Asih di dekat selangkangannya… aku tarik pelan-pelan agar dia ngak bangun… terlihat selangkangannya berwarna putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya… segitiga yang pas didepan memek Bi Asih putus juga ku gunitng… dan aku singkap calana dalam tersebut ke atas…..
Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Asih tanpa sehelai benang pun… memeknya bentuknya rapat sekali kayaknya ngak ada lobangnya… bulunya halus tipis… samping-samping bibir kemaluan tersebut putih bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat…
Wah aku betul-betul udah nafsu buta saaat itu… Aku bingung gimana nich… pingin pegang memek tersebut tapi takut dia bangun… Ah aku nekat karena udah ngak tahan… lalu aku buka celana pendek ku dan celana dalamku….. wah penisku udah gede banget kayak batu panjang dan keras.. lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin tetek Bi Asih dan dan memeknya….wah tersasa nikmat sekali.. rasanya burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali… rasanya seperti mau pipis.. tapi ngak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam memeknya Bi Asih… tapi ngak bisa juga keluar… ada kali 15 menit aku gosok-gosok burungku….
akhirnya aku udah ngak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur Bi Asih……
Aku ingat seminggu yang lalu Bi Asih pernah dibangunnin oleh ibu gua jam sepuluh malam waktu itu ibu gua mau minta tolong di kerokin.. nah Bi Asih ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo udah tidur susah di bangunin nya…
Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudah malam ini juga dia susah bangun… lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha Bi Asih yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia ngak bangun juga.. bener-bener nich Bi Asih dalam hatiku punya penyakit tidur yang gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar mengkangkang posisinya… aku berlutut tepat di tengah-tengah selangkangannya…….pelan-pelan aku tempelkan burungku di memeknya Bi Asih… tapi lubangnya kok ngak ada… aku agak bingung …. pelan-pelan belahan daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu lembut dan agak sedikit basah.. tapi ngak keliatan lubang.. hanya daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak kacang merah bentuknya.. aku berfikir mungkin ini yang dinamakan itil oleh kawan-kawanku…. aku buka terus sampai agak kebawah dan mentok ngak ada belahan lagi… ternyata emang ngak ada lubangnya… aku bingung….. wah gimana nich…….. tapi aku udah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku ke vagina Bi Asih ternyata…ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali sehingga boro-boro bisa masuk….baru di bagian luarnya saja rasanya belahan memek Bi Asih udah ngak muat….
tapi ku pikir udah kepalang basah aku tempel aja helm burung ku ke memek Bi Asih.. wah ngak bisa masuk hanya nempel doang… tapi aku bisa merasakan kelembutan daging bagian dalam memeknya Bi Asih… enak sekali hangat….. aku gosok pelan-pelan……. dan memek Bi Asih agak buka dikit tapi tetap aja kepala burungku ngak bisa masuk… makin lama makin enak… aku benar-benar udah lupa daratan … dan gosokanku semakin kencang dan agak sedikit menekan kedalam… aku ngak sadar kalo Bi Asih bisa bangun… akhir bener juga ketika aku agak tekan sedikit Bi Asih bangun dan dia sepertinya masih belum sadar betul.. tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini…. dia menjerit den. Bram ngapain… aduh den ngak boleh den.. pamali dia bilang.. terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah dadanya dan kemaluannya…. den jangan…. den.. keluar…. den…
Aku seperti di sambar petir saat itu.. muka merah dan maluuuu banget ngak ketulungan… aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar….. langsung masuk kamar……rasanya mau kiamat saat itu… .. bingung banget… gimana ntar kalo Bi Asih ngadu ke orang tua gua…. wah mati gue….. …..
Besok paginya aku bangun pagi-pagi… terus mandi… ngak pake sarapan aku pergi kesekolah……
di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun… bahkan ada temen gua yang godaain gue dengan mengolok gue… gue tarik kerah bajunya dan hampir gue tabok untung keburu di pisahin ama temen gue…dan waktu pertandingan basket… gue.. di keluarin soalnya gue tonjok salah satu pemain yang dorong gue…. wah bener bener kacau.. pikiran gue saat..itu.
Biasanya gue pulang sekolah jam 12.30… tapi aku ngak langsung pulang tapi main dulu kerumah temen gue ampe jam 5 sore baru gua pulang……
Ampe di rumah… Bi Asih udah menunggu di depan rumah… dia menyambutku… kok lama sekali pulangnya den .. Bi Asih sampe khawatir….. tadi ibu telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya hari senin sore… soalnya mba Rini (kakakku) masih belum melahirkan, diperkirakan mungkin hari minggu besok baru lahir.
Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah Bi Asih ngak marah sama aku… baik sekali dia… …
aku langsung masuk kamar… dan mandi sore…… terus tiduran di kamar…..
Jam 7.00 malam Bi Asih ketuk kamarku den.. den… makan malamnya udah siap….
Aku keluar dan santap malam… lalu setelah selesai aku nonton TV.. Bi Asih beres-beres.. meja makan…
selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang ke Bi Asih… ah dia ternyata cukup cantik juga…badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede……. bener bener seperti gitar……setelah selesai aku panggil dia… bi. bi…. tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku masih laper nich…baik den…. terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap….dan menghidangkannya di depan aku….dan langsung mau pergi….. tapi aku segera panggil lagi Bi Asih jangan pergi dulu dong…….dia Jawab ada apa den…. ehmmmm itu bi emmm Bi Asih tadi cerita ngak ama ibu soal semalam….. dia senyum wah mana berani bibi cerita…. kan kasian den Bram…. lagian kali Bi Asih juga bisa kena marah….wah lega hatiku… Bi Asih makasih ya.. dan maaf ya yang tadi malem itu…maaf celana biBi Asih rusak.. soalnya… emmm soalnya…. aku ngak tau harus ngomong apa…..Tapi kelihatannya Bi Asih ini cukup bijaksana… dia langsung menjawab iya dech den Bi Asih ngerti kok itu namanya aden lagi puber… ya khan…aku tertawa.. ah Bi Asih ini sok tau ah…. dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi puber…jangan sampai terjerumus…… Kembali aku tertawa… terjerumus ke mana… kalo ke tempat yang asyik sich aku ngak nolak… Bi Asih melotot eh jangan den… ngak baik…. Terus Bi Asih langsung menasihati aku… dia bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup ganteng… pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir… Bi Asih juga kalo masih sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak… trus di suruh kawin… hayo mau ngasih makan apa…
Tiba-tiba ada semacam perasaan aneh dalam diriku aku ngak tau apa itu…. trus aku jadi agak sedikit berani dan kurang ajar ama Bi Asih….. Aku pandang dia…. terus aku bertanya… bi … Bi Asih khan udah pernah kawin khan… gimana sich bi rasanya orang begituan…….Bi Asih nampak terbelalak matanya dan mukanya agak besemu merah… trus aku sambung lagi .. jangan marah ya bi.. soalnya aku bener-bener pingin tau katanya temen-temenku rasanya kayak di sorga betul ngak… Bi Asih diam sebentar… ah ngak den selama Bi Asih kawin 4 tahun.. bibi ngak ngerasa apa-apa… maksudnya gimana bi….masa bibi ngak begituan ama suami Bi Asih… eh maksud bibi.. iya begituan tapi.. ngak sampai 1 menit udah selesai…..
Aku semangkin penasaran.. ah masa bi… terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam ngak…..
EEhhh ngaco kamu… dia tertawa tersipu-sipu… ehmm ngak kali ya… soalnya baru didepan pintu udah loyo…. hi hi…..eh udah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali dia bilang… lagian Bi Asih khan udah cerai 3 tahun jadi udah lupa rasanya…. sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi….
ehh bi bi..bi tunggu dong… temenin aku dulu dong…. trus dia bilang eh udah besar kok masih di temenin bibi udah cape nich… tapi setelah ku bujuk-bujuk akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul ngak terasa udah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali… dingin juga rasanya… Bi Asih pandai juga bercerita… cerita masa remaja dia… rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP…….
Aku duduk di sofa panjang.. Bi Asih duduk di karpet bawah… terus aku panggil dia bi sini dech…
tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri… Bi Asih datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik tangannya kepingang belakang ku… .. trus dia dia bilang ngak ada apa-apa kok… ….Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian malam kemarin dan Bi Asih ngak marah… kalo sekarang aku agak nakal dikit pasti Bi Asih ngak bakalan marah….
Lalu aku bilang ini Bi Asih tapi Bi Asih matanya meram ya… soal aku malu keliatan bodongku… dia tersenyum dan menganguk… lalu memeramkan matanya…. nah ini aku pikir kesempatanku…..
aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan Bi Asih… lalu aku buka resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku…. burungku masih setengah besar belum gede banget……..
Lalu aku tarik tangan Bi Asih dan letakkan di ata burungku…. dia bilang ehhh apa ini… trus aku bilang eh awas jangan buka matanya ya… dia nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget…
Begitu tersentuh tangan Bi Asih menaraku mulai berdiri dengan gagah sekali dan mulai membesar cepat sekali… rupanya Bi Asih curiga .. dan membuka mata… eh pamali dia bilang…. tapi aku tahan terus tangannya dan aku pandangi mata Bi Asih.. dia tersnyum malu dan tersipu.. dengan lirih dia bilang jangan den ngak sopan….tapi aku bilang tolong dong bi… pingin banget dech…..
Kayaknya Bi Asih kasian sama aku… dia mengangguk… dan bilang.. cepetan ya den sebentar aja jangan lama-lama dan ngak boleh macam-macam…ntar kalo orang tua aden tau Bi Asih kena marah.. dan dia bilang eeeh ih kok gede banget sich den…iya jawabku singkat…lalu tangan Bi Asih menggenggam burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai kepangkal burungku… kira-kira 10 menit… dengan agak serak dia bilang udah belom den…..
Saat itu aku merasa melayang… dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku timbul… aku pegang lengan Bi Asih terus naik ke bahu… leher.. pelan-pelan turun ke dadanya… dia bilang eh den mau apa… tapi aku pura-pura ngak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan.. Bi Asih agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus jangan den….jangan. tapi dia tidah menepis tanganku… aku semakin berani… pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian… nampak napas Bi Asih agak memburu.. aku semkin berani lagi… teringat akan bentuk buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya …… ah susunya terrasa lembut sekali…Bi Asih bilang lagi dengan lirih… den jangan …. aku ngak perduli…. lalu aku buka baju atas Bi Asih dan ku buka juga BH nya… mula-mula Bi Asih menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah… dan terbuka bagian atas badan Bi Asih… susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar…. lalu mulai kuremas-remas Bi Asih agak sedikit menggeliat…..napasnya memburu ……..aku ingat akan buku porno yang kubaca… lalu aku coba praktekkan…. ya itu aku mencoba mencium pentil dari teteknya Bi Asih dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen…… wah kayaknya Bi Asih kenikmatan banget… napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah… waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku dan bilang den.. udah den… udah…. ah Bi Asih ngak tahan… katanya….. aku malah semakin semangat seluruh teteknya Bi Asih aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut…..
Bi Asih semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku kiri terhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang sekali… agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja….
Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atas Bi Asih aku ciummi lehernya, bahunya yang putih…. dan aku buka seluruh celanaku…sehingga Bi Asih bebas memegang burungku dan telurku bergantian….
Adegan ini cukup lama juga berlangsung hampir sejam… kali aku liat jam diding udah jam 10.30….
Lalu aku rebahkan Bi Asih di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja… kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya Bi Asih…. pelan-pelan agak turun … aku ciummi perut Bi Asih…. dia tampak agak kegelian…. aku semangkin terangsang… aku ingat-ingat apa lagi yach yang harus dilakukan seperti di buku-buku porno…
Akhirnya pelan-pelan aku buka kain kebaya Bi Asih… dia bilang eh den jangan mau apa… ngak bi tenang aja dech. aku bilang.. akhirnya kain Bi Asih copot sudah dan aku buang jauh-jauh…dia tinggal memakai celana dalam saja…. eh.. biarpun dia ini orang desa… tapi ternyata badannya bagus banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang sekali… mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat baik…..
Aku ciummi perut Bi Asih terus turun kebawah… dan terus kebagian kemaluannya…. dia tampak mendorong kepalaku… jangan den… tapi lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun… wah ini dia betul-betul melawan dan ngak kasih aku kesempatan dia pegangin celananya itu… tapi aku terus berusaha… adu tarik dan akhirnya.. setelah cukup lama dia menyerah tapi tetapnya tangannya menutupi kemaluannya… pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir juga dan kuciumi kemaluannya… Bi Asih tampak mengelinjang.. dan dia bilang jangan den… jangan den…. tapi aku ciumi terus….akhirnya suaranya itu hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah…. dibagian tengah memek agak keatas memek Bi Asih ada daging agak keras seperti kacang… mungkin itil… nah itilnya ini aku jilat-jilat dan kadang-kdang aku emut-emut dengan bibirku…
Aku ciumi terus memek Bi Asih.. dan tau tau aku merasakan sesuatu yang agak basah dan bau yang khas.
Bi Asih tampak menggoyang-goyangkan kepalanya dan pantatnya mulai goyang-goyang juga…
cairan yang keluar dari memek Bi Asih makin banyak aja.. dan makin licin….
Ah aku udah ngak tahan lagi rasanya…lalu kubuka kaos bajuku… dan aku juga sekarang sama bugilnya dengan Bi Asih…aku periksa lagi memek Bi Asih.. yach masih seperti tadi malam ngak keliatan lobang apa-apa cuma daging-daging merah jambu mengkilat karena basah… aku coba tusuk pakai jari tanganku dan eh ada juga lubangnya tapi kecil banget pas sejari tanganku ini, rupanya lubang itu tertutup oleh lapisan daging… aku pikir-pikir apa cukup ya lubang ini kalo di masukin penisku…
Aku penasaran lalu aku bangun dan belutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke memek Bi Asih
Bi Asih nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau bangun… dan bilang den jangan sampai ketelanjuran… ya ngak boleh… aku bilang iya bi tenang aja… aku cuma mau ngukur aja kok… dan dia percaya lagu rebahan lagi… sambil bilang janji ya den jangan di masukkin punya aden ke liang nya Bi Asih… iya jawabku singkat… lalu aku ukur-ukur lagi lubang memek Bi Asih dengan penisku ternyata memang penisku ini ngak normal kali.. karena jangankan lubang yang didalan tadi itu yang seukuran jari telunjukku besarnya… bibir bagian luarnya aja ngak muat… aku mulai berfikir … wah bener kata joko aku ini ngak normal….. trus aku bilang ke Bi Asih…. bi kok kayaknya lubangnya Bi Asih mampetnya… ngak ada lubangnya… Bi Asih mengangkat kepala… tau ya… dulu juga burungnya suami bibi rasanya ngak pernah masuk sampai ke dalam… wah aku pikir yang normal aku atau Bi Asih nich… tapi dasar udah nafsu banget… ngak ada lubang …. lubang apapun jadi dech aku pikir… memek Bi Asih semakin basah aku pegang-pegang terus… lalu aku tarik Bi Asih bangun dan ku ajak ke kamar orang tuaku… dia menolak ech jangan den… ngak apa-apa aku bilang…. aku paksa dia kekamar orang tuaku dan aku rebahkan dia di tempat tidur spring bed… kebetulan tempat tidur itu menghadap ke kaca jadi aku bisa liat di kaca… lalu aku naik di atas tubuhnya Bi Asih… dan Bi Asih agak sedikit meronta.. den kan janji ya ngak sampai di gituin…. iya dech aku bilang….
Aku lalu turun dari tubuh Bi Asih dan berlutut disamping tempat tidur lalu kutarik ke dua kaki Bi Asih sampai pantat Bi Asih tepat dipinggiran tempat tidur lalu aku ciumi lagi memek Bi Asih … dia kelihatannya senang diciumi lalu aku praktekkan apa yang aku baca di buku porno … aku masukan lidahku di sela-sela memek Bi Asih .. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di dalam memek Bi Asih… aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit hisap-hisap bagian itilnya itu… Bi Asih tampak kegelian dan menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar lidahku…. terasa semakin basah memek Bi Asih dan mungkin sudah banjir kali dan semakin banyak cairannya… semakin licin……….aku lalu bangun……dan aku dorong lagi Bi Asih ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya…….
Aku ciumi lagi tete Bi Asih yang keras dan kenyal itu… dia nampak mulai menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut kepalaku…. pelan-pelan aku kangkangin paha Bi Asih mula-mula dia agak melawan tapi akhirnya pasrah… dan kutaruh penisku tepat di tengah-tengah vagina Bi Asih…pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke vagina Bi Asih… yang sudah mulai banjir dan mulai licin… aku merasa bahwa sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir memeknya Bi Asih tapi tetap belum bisa masuk… pelan pelan aku tekan agak keras Bi Asih tampak agak menggelinjang dan bilang aduh den jangan di toblos den… aku ngak perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam vagina Bi Asih tapi belum mau tembus juga… aku tarik lagi sedikit kebelakang dan dorong lagi tetap seperti tadi … tapi aku ngak menyerah aku tarik dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak… rupanya vagina Bi Asih bener-bener banjir… dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang terbuka…. aku makin semangat tarik dorong tarik dorong… Bi Asih nampak mulai merem melek matanya… dan matanya membalik balik kebelakang….mulutnya mendesis desis… aku jadi semakin nafsu lalu aku kulum bibir Bi Asih.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama kali ini aku berciuman … jadi ngak tau caranya tapi.. aku pake naluri aja aku isap-isap lidah Bi Asih .. wah dia makin membinal… dan celah di memek Bi Asih makin terasa agak melebar… dan aku merasa kalau aku tekan agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam memek Bi Asih… lalu aku ambil ancang-ancang… kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk mendorong kedepan…
pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu… dua tiga…. empat …liiima aku tekan yang keras penisku ke memek Bi Asih, sementara bibir Bi Asih yang masih ada di dalam mulutku tiba… bersuara huhh…ehmmh huhuu dan Bi Asih memundurkan pantatnya kebelakang… dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala …jangan… sakit… dia bilang… aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong… belum mauk-masuk juga.. helm penisku… tapi akibat dorongang tadi kayaknya agak sedikit terbuka….aku cari akal… wah gimana nich.. ya…. lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggang Bi Asih lalu turun sedikit kuremas-remas pantat Bi Asih yang besar … kayaknya dia tambah semakin terangsang… dan aku pikir ini lah saatnya… aku pegang pantat Bi Asih keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu. dua tiga… tekaaaaannnnnn……… Bi Asih tampak meronta-ronta… tapi aku ngak perduli terus kutekaaaaaaan dan blesssssss penisku masuk kira-kira sepertiga… Bi Asih meronta lagi…mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya Bi Asih kecil sekali sampai-sampai penisku ngak bisa bergerak terjepit seperti mau dipress rasanya kurang enak juga sehingga Bi Asih berusaha mendorong pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi… kutarik tanganku dari pantat Bi Asih dan ku pegang ke dua tangan Bi Asih dan kutarik ke atas kepalanya dan kutahan… dia berusaha meronta… dengan mengeser pantat ke kiri dan ke kanan tapi aku ngak mau lepas… aku ikuti arah pergerakan pantat Bi Asih.. dia ke kanan aku ke kanan Bi Asih ke kiri aku ke kiri dia mundur aku maju…. Bi Asih agak merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas…. dia memang kuat pinggangnya… terus goyang kiri dan kanan …. tapi aku terus tancap burungku yang udah masuk sepertiga ke memek Bi Asih…. akibat gerakan biBi Asih ini mula-mula penisku yang ngak bisa bergerak akibat terjepit memek Bi Asih mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tergesek-gesek oleh vaginanya Bi Asih. terus aku panteng… penisku di dalam memek Bi Asih dan memang saat itu rasanya lobang Bi Asih sempit sekali.. dan penisku terasa di emot-emot oleh memeknya Bi Asih… Lama-lama gerakan Bi Asih agak melemah dan nafas agak terengah engah… dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam memeknya dan sakitnya mulai hilang….. Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi buru-buru kutekan lagi ke dalam. agar ngak lepas.. terasa agak sempit tapi enak karena memek Bi Asih udah basah banget jadi agak licin dan lancar pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam.. kira-kira 5 menitan… aku melalukan hal itu aku benar-benar merasa nikmat sekali yang tak terhingga… lalu dengan amat sangat bernafsu aku mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi… aku tarik dulu keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam Bi Asih menggelinjang.. dan bersuara … aduh.. huhh hmmm tapi suara desahan itu malah makin merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan .. blesssss masuk lagi penisku lebih dalam Bi Asih agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit nyeri… tapi aku ngak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi… cabut sedikit tekan lagi… Bi Asih agak meronta-ronta… aku semakin nikmat sekali rasanya agak seperti mau kencing… aku semakin bersemangat… dan dengan sekuat tanaga.. aku tekan tiba-tiba pantat ku ke depan …. dan bleessssss penisku amblas ke dalam memek Bi Asih…. Bi Asih agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya dengan menggeser pantatnya ke kiri dan ke kanan lagi.. tapi aku sudah samkin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya…. setelah Bi Asih ngak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu berulang-ulang.. nampaknya Bi Asih mulai menikmati dan dia kelihatan menngejang dan lalu memeluk aku keras-keras….. dan mulutnya mendesis desis… aku semakin bersemangat… dan genjotanku semakin keras dan kencang…. dengan kedua kakiku kukangkangkan paha Bi Asih lalu aku genjot lagi penisku keluar masuk….. kira-kira 10 menit.. Bi Asih mengejang lagi dan memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi…. dan… setelah itu dia kelihatan agak loyo… tapi aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku … aku semakin keras mengocok penisku di dalam memek Bi Asih…dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk memek Bi Asih… bila aku tekan… tampak memek Bi Asih dekok ke dalam dan bila aku tarik keluar kelihatan bibir memeknya ikut munjung ke depan……… kira-kira…. 15 menit … aku merasa helm kepalaku agak panas dan sret-sret…. ada sesuatu keluar dari penisku… aku merasa nikmat banget… aku tekan keras-keras penisku di dalam memek Bi Asih… dan Bi Asih yang tadi udah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya ke kiri kekanan…. aku semakin kenikmatan… dan tiba-tiba terasa lagi seeer serr ada cairan keluar dari penisku… dan Bi Asih juga kelihatannya merasa nikmat juga… dia seperti mencari-cari sesuatu… pantatnya naik-naik keatas dan tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya melilit keras di pingganku… seperti orang main gulat…. aku ngak berkutik ngak bisa bergerak… dan terasa cairan dari dalam penisku semakin banyak keluar……. Bi Asih semakin menggila dia mengigit.. gigit… bahuku…. dan menjerit lirih.. den.. enak sekali den……… aku peluk Bi Asih keras-keras….. dan kita berpelukan kurang lebih lima menit……. penisku yang tadi keras kayak batu sudah mulai melembek… dan Bi Asih nampak tergelak.. lunglai di sebelahku…… Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari memek Bi Asih.. dan kulihat memek Bi Asih…. … Aku pegang dan aku buka belahannya kini nampak ada lubangnya…. dan aku melihat di seprai dekat memek Bi Asih banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu…. aku agak kaget… dan bilang ama Bi Asih… bi ….. bibi masih perawan ya……….. Bi Asih tersenyum manis… dan menjawab… iya den soalnya selama bibi nikah… bibi belum pernah kemasukan…. karena mantan suami bibi dulu orangnya loyo…. baru nempel udah banjir dan lemes…. Aku menggumam…. pantas susah banget masuknya…….terus si Bi Asih nimpali bukan susah….tapi emang burungnya den bram yang kegedean…. bibi ampe hampir semaput rasanya…… Malam itu aku tidur berdua dengan Bi Asih di kamar ortu gua…. kita tidur telanjang bulat…. cuma di tutup pakai selimut…… pagi-pagi jam 5 pagi udah terbangun…. dan penisku tiba-tiba mengeras lagi…. … tanpa permisi… aku langsung naik lagi kebadan Bi Asih…..yang masih setengah tidur dan dia terbangun….. Aku kangkangin lagi pahanya ke kiri dan kekanan… Bi Asih diam aja pasrah hanya memandangi perbuatan ku dengan sedikit senyum….. lalu penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depan memek Bi Asih dan aku tekan-tekan… tapi ngak bisa masuk-masuk… Bi Asih tersenyum…. dan dia bilang sini Bi Asih bantu… lalu tangannya ke bawah memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang memeknya Bi Asih.. terasa hangat… lubang itu dan mulai basah… ternyata kali ini ngak sesulit tadi malam… helm penisku dengan beberapa kali tusukan maju mundur… mulai bisa masuk ke dalam tapi tetapnya aja terasa sempit walaupun memek Bi Asih mulai basah dan licin… dan kelihatanya Bi Asih juga merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya… beberapa kali dia sedikit mengaduh… tapi… setelah memeknya betul-betul banjir… dan penisku bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati… dan… pagi itu aku bersenggama dengan Bi Asih sampai jam 7.00 pagi… Bi Asih orgasme sampai 3 kali… dan aku muncrat juga tapi ngak sebanyak tadi malam…… Seharian kita males-malesan di tempat tidur… dan sore hari… kita ngentot lagi……ampe jam 10 malem…. Senin pagi aku bangun dan bolos sekolah…. karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan…. aku rencananya mau berangkat sekolah …. tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu lagi melihat Bi Asih baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja…. lalu aku tarik Bi Asih ke kamarnya …. ku buka handuknya ku ciumi tetek .. ku isap-isap pentil… dan kurebahkan dia di tempat tidurnya…. dan ku entot lagi…. wah enak rasanya ngentot Bi Asih yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun….. dan aku bersetubuh dengan Bi Asih di kamarnya senin pagi itu sampai jam 9.00 pagi… dan aku terpaksa membolos sekolah…… Sorenya orang tuaku pulang dari Jakarta…… dan sejak saat itu aku kalau malam sering ke kamar Bi Asih dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya Bi Asih juga mulai ketagihan seperti aku…. Ibu aktif organisasi Dharma Wanita… sehingga kami sering punya kesempatan berdua sama Bi Asih dan selalu ngak pernah menyia-nyia kesempatan itu…..
Hubungan ini berlangsung kurang lebih 3 bulan… lama-lama kayaknya ibuku mencium gelagat…. dan hari itu kira-kira sebulan lagi sebelum aku ujian akhir kelas 3 SMP aku lihat pagi-pagi ibuku ada di kamar Bi Asih…..dan Bi Asih nampak tertunduk.. dan kayaknya agak sedikit menangis… aku ngak berani campur tangan….. dan waktu aku pulang sekolah…. Bi Asih sudah ngak di rumahku lagi… dia sudah pulang kampung di antar oleh sopir ayahku. Aku sedih banget saat itu.. tapi ngak bisa buat apa-apa dan 2 hari kemudian ibuku dapat pembantu baru lagi… dari jawa orang masih muda juga hitam manis kira-kira umurnya 30 tahunan…..badannya sekel banget.. mungkin biasa kerja di sawah… . Nah sama yang ini aku juga punya pengalaman… tapi …

Kunjungi :
Model-Model Amatir Indonesia yang Narsis
HOT DAH - Semua serba HOT